Gerson Poyk Tutup Usia, Inilah Penghormatan Terakhir Goenawan Mohamad
Wartawan senior sekaligus sastrawan Indonesia, Gerson Poyk, tutup usia pada usia 86 tahun di Jakarta, (23/2/2017).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Wartawan senior sekaligus sastrawan Indonesia, Gerson Poyk, tutup usia pada usia 86 tahun di Jakarta, (23/2/2017).
Goenawan Mohamad, secara khusus memberikan penghormatan kepada Gerson Poyk melalui akun Twitternya.
"Sastrawan Gerson Poyk, orang Rote yg hangat dan lembut itu, hari ini wafat di Jakarta. Dalam usia 86. Vaya con Dios," tulis Goenawan dalam akun Twitternya.
Goenawan mengenal sosok Gerson Poyk sebagai seorang yang hangat dan lembut.
Ia juga menuliskan Vaya con Dios dalam kicauannya tersebut.
Vaya con Dios adalah bahasa Spanyol yang berarti 'Pergi dengan Tuhan' dalam Bahasa Indonesia.
Informasi yang didapat TribunWow.com, malam ini ada kebaktian penghiburan di rumah duka yang beralamat di Jl Pemuda No 100 Pancoran Mas, Depok.
Penghormatan Terakhir Untuk Sang Gerson Poyk
Gerson Poyk juga dikenal sebagai pendongeng dari timur.
Dilansir dari Kompas.com, pada 3 September 2016 lalu, di atas panggung Galeri Indonesia Kaya di West Grand Mall, karya-karya Gerson Poyk terakhir ditampilkan.
Dalam usia yang tak lagi muda, Gerson tampak tersenyum bahagia kala karya-karyanya dibacakan di atas panggung tersebut.
Karya-karya sang penulis kelahiran Baa, Rote, NTT tahun 1931 ini ditampilkan oleh para juniornya, Jodhi Yudono, Ratih Sang, Jose Rizal Manua, Rita Matu Mona, dan Ingrid Widjanarko.
Bahkan Ratih Sang menitikkan air mata saat membacakan cerpen Gerson Poyk yang berjudul "Kain Tenun", sebuah kisah tentang perempuan penenun di Lembata dan penangkapan ikan paus yang menghilangkan laki-laki yang dicintainya, menjadikan cerpen ini penuh dengan nuansa NTT yang kental.
Menurut sang penulis, cerpen "Kain Tenun" yang dibacakan Ratih Sang dan cerpen "Penjual Kerbau" yang dibacakan oleh Jodhi Yudono, merupakan kisah masa kecilnya kala berada di Flores.