Menengok Klinik Kesehatan Hewan di Kebun Binatang
Singapore Zoo adalah salah satu kebun binatang terbaik di Asia Tenggara, yang juga jadi favorit wisatawan saat berkunjung ke Negeri Singa.
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Singapore Zoo adalah salah satu kebun binatang terbaik di Asia Tenggara, yang juga jadi favorit wisatawan saat berkunjung ke Negeri Singa.
Kebun binatang ini berada di bawah naungan Wildlife Reserves Singapore (WRS), perusahaan yang menjadi induk pengelola dari Jurong Bird Park, Night Safari, Singapore Zoo dan River Safari.
Baca: Yuk, Coba Sensasi Kolam Renang Warisan Kolonial Belanda
Pengelola Singapore Zoo tak akan membiarkan satwa-satwanya terkapar lemah tak berdaya.
Wildlife Healthcare and Research Center menjadi balai pengobatan bagi satwa-satwa yang terbaring sakit.
Klinik ini dilengkapi ruangan treatment, ruang X-Ray, ultrasound scan, dan peralatan canggih lainnya.
Asistant Curator WRS, Haniman Boniran saat dikunjungi Kompas.com dan awak media lainnya mencoba menjabarkan satu persatu alat-alat pendukung kesehatan yang dimiliki Wildlife Healthcare and Research Center.
Haniman menyebutkan, Wildlife Healthcare and Research Center memiliki satu alat pendeteksi kehamilan senilai 40.000 dollar Singapura atau setara dengan Rp 380 juta (asumsi rupiah RP 9.500 per dollar Singapura).
"Alat tersebut bisa digunakan ke semua satwa yang ada di Singapore Zoo," tuturnya.
Selain faktor kesehatan, makanan untuk satwa-satwa di Singapore Zoo pun sangat diperhatikan.
Baca: Asiknya Melihat Lumba-Lumba di Lepas Laut Lovina
Makanan yang diberikan ke satwa-satwa tersebut akan menentukan keberlangsungan hidup satwa tersebut.
Makanan untuk hewan karnivora atau pemakan daging misalnya, pihaknya mendatangkan daging-daging segar yang diimpor langsung dari beberapa negara seperti Brazil, Argentina, Selandia Baru, Australia dan Kanada.
Menurut Haniman, negara-negara pemasok daging tersebut telah memiliki sertifikasi yang telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh manusia sehingga secara otomatis aman juga dikonsumsi oleh satwa-satwa yang ada di Singapore Zoo.
"Impor daging ayam dari Brazil dan Argentina, impor daging sapi dari Selandia Baru dan Australia. Impor ikan dari Kanada. Negara-negara tersebut sudah tersertifikasi makanannya, aman untuk dimakan manusia dan hewan. Setiap 2 bulan impor," terangnya.