Breaking News:

Perseteruan Antasari Vs SBY

Inilah Keterangan Lengkap Antasari Terkait Pesan Cikeas Yang Melibatkan SBY dan Hary Tanoe

Antasari mengungkap adanya pesan dari 'Cikeas' pada 2009 lalu, untuk tidak menahan Aulia Pohan.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUN/HERUDIN/DANY PERMANA/HENRY LOPULALAN
Dari kiri ke kanan gabungan foto Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Ketua KPK Antasari Azhar, dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibyo diambil dari berbagai peristiwa di Jakarta. Hari ini Antasari Azhar melaporkan kasus SMS Palsu ke Bareskrim Polri dengan menyebut SBY dan Hary Tanoe terlibat dalam kasusnya tersebut. 

Awalnya, Antasari mengira kedatangan Hary Tanoe ingin menjelaskan kemungkinan adanya penyimpangan di proyek IT Komisi Pemilihah Umum yang kasusnya juga tengah diselidiki KPK.

Bahkan, dalam pertemuan itu, Antasari sempat bercanda dengan Hary Tanoe.

"Pada saat itu saya full data IT di KPU. Saya pikir dia datang ingin menjelaskan tentang IT KPU, kok tiba-tiba datang, dia bilang bawa misi, misi apa saya bilang. Waktu itu saya sambil bercanda kok, maksud saya misi kesenian?" kata Antasari.

Namun, kedatangan Hary Tanoe dilihat Antasari begitu penting.

Hary Tanoe mengatakan membawa misi dari Cikeas.

"Siapa cikeas itu? Dia sebut nama, dia minta tak menahan Aulia Pohan. Saya tidak bisa, harus saya tahan, karena sudah SOP di KPK. 'Waduh Pak, kalau saya tidak bisa menuhi target, saya pulang, saya ditunggu nih Pak untuk laporannya'," begitu kata Antasari meniru percakapannya dengan Hary Tanoe.

Antasari menegaskan, keputusannya untuk menahan Aulia Pohan tidak bisa diganggu gugat, sebagai pimpinan KPK Antasari meminta Hary Tanoe untuk melaporkan kepada orang yang menyuruhnya.

"Ya sudah laporkan saja sudah ketemu saya, saya sudah jelaskan seperti itu, mohon maaf tidak bisa memenuhi permintaannya, jawab seperti itu. 'Saya bisa ditendang Pak dari Cikeas'," kata Antasari.

Antasari tak peduli bila Hary Tanoe 'ditendang' dari Cikeas.

Setelah itu, ada nada berbau ancaman yang ditujukan kepada Antasari.

"Itu urusan Anda. 'Tapi bapak harus hati-hati'. Sudah kok, saya sudah memilih sebagai penegak hukum," tegas Antasari.

Setelah menolak pesan dari 'Cikeas', tepatnya dua bulan berselang, Antasari diduga melakukan pembunuhan terhadap Direktur Putra Rajawali Banjaran, yang tewas pada Maret 2009.

Tepatnya pada 4 Mei 2009, Kepolisian Daerah Metro Jaya menetapkan Antasari sebagai tersangka atas kasus dugaan pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Antasari ditahan karena diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Antasari disebut menembak bagian kepala Nasrudin, di dekat mal Metropolis Town Square, usai bermain golf di kawasan Modernland, Tangerang, Banten pada 14 Maret 2009.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Hary TanoesoedibjoAntasari AzharIn My Feelings ChallengeKevin AprilioVicy Melanie
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved