Temuan E-KTP Bodong Diduga Rekayasa, Masyarakat Harus Waspada
Boy menduga, pengiriman e-KTP bodong direkayasa sedemikian rupa untuk merusak momen Pilkada Serentak 2017.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, e-KTP bodong yang ditemukan oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hata tengah diselidiki.
"Sedang diselidiki, dan saat ini fakta- faktanya belum terdokumen," ujar Boy.
Boy menduga, pengiriman e-KTP bodong direkayasa sedemikian rupa untuk merusak momen Pilkada Serentak 2017.
Karenanya masyarakat perlu waspada isu-isu yang bakal berhembus jelang Pilkada.
"Menjelang Pilkada ini, ada hal-hal yang sifatnya sengaja digulirkan. Intinya ingin menimbulkan keresahan, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan pemilu," ujar Boy.
Di media sosial, telah ramai dengan temuan e-KTP bodong.
Boy meminta, masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu e-KTP.
Terutama menghubungkannya untuk mendiskreditkan kandidat Pilkada.
Boy menegaskan, pihaknya akan menyelidiki awal mula berita e-KTP ini muncul.
Kemudian, asal dan tujuan e-KTP juga diselidiki.
"Sedang dilakukan penyelidikan berkaitan dengan siapa yang menyebarkan konten itu dan faktanya seperti apa. Oleh Bareskrim sedang berjalan," ucap Boy.
Boy enggan berspekulasi mengenai pernyataan Komisi II DPR, e-KTP bodong berasal dari Kamboja.
Boy meminta Komisi II DPR melaporkan temuannya itu kepada pihak kepolisian untuk kemudian diselidiki bersama.
"Nanti kita lihat seperti apa. Sangat penting juga kalau memang ada, itu bisa dilaporkan ke polisi," ucap Boy. (*)
(Tribunnews/gle/nis/eri/wly)