Memilukan! Bocah Asal Bantul ini derita Hydrocephalus Sejak Balita
Aris Nugroho (17), warga Pedukuhan Cempoko, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, adalah penderita hydrocephalus,
Editor: Wulan Kurnia Putri
Seiring berjalannya waktu, ada orang yang peduli dengan Aris, sehingga upaya penyembuhan lewat terapi pijak dan wicara mulai rutin dijalani seminggu sekali di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Padahal, Aris disarankan menjalani terapi tiap hari.
Baca: Cerita Tata Janeta yang Ditalak Cerai oleh Suami lewat Telepon
"Kalau biaya terapi gratis, karena saya pakai BPJS (Kesehatan). Tapi yang mahal biaya transportasi ke rumah sakit, sekali berangkat habis Rp 300 ribu buat PP (pulang pergi)," ungkapnya.
Persoalan biaya menjadi kendala pengobatan Aris, karena Paijem tidak memiliki penghasilan.
Selama ini, Paijem menggantungkan hidupnya pada pemberian orang.
Sudah tiga tahun Aris menjalani terapi, banyak kemajuan yang diperoleh Aris.
Langkah terapi ini diambil pasca Aris menjalani operas.
Hasil operasi tersebut menunjukkan, jika bagian kepala Aris tidak memiliki masalah berarti, sehingga hanya perlu dilakukan terapi dengan sekala rutin.
Baca: Demi Biaya Berobat Orangtua, Kekasih Angelina Sondakh Terima Suap Rp 1,9 Miliar
Dulunya, Paijem dulu memiliki penghasilan tetap dan memiliki warung kelontong.
Tapi karena gempa 2006, warung tersebut ludes dan sampai sekarang tidak memiliki penghasilan, sementara kini waktunya dihabiskan untuk merawat Aris.
"Saya hanya berharap Aris cepat sembuh," harapnya.
Dia berharap ada uluran tangan dari pemerintah, agar proses penyembuhan Aris bisa berjalan sebagaimana mestinya, tidak terbentur persoalan biaya lagi.
(tribunjogja/usman hadi)