Yenny Wahid: "Pak SBY Tinggal Temui Langsung Pak Presiden dan Kapolrinya, Jangan Curhat di Sosmed"
Yenny Wahid, Direktur Eksekutif The Wahid Institute, menyayangkan sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang curhat melalui akun Twitternya.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
"Saya rasa tidak perlu dikhawatirkan. Sikapi dengan sikap cool saja sehingga tidak memantik terlalu banyak persoalan," ujar Yenny.
Meski demikian, Yenny menyayangkan aksi unjuk rasa tersebut digelar di kompleks perumahan.
Ia juga mengaku tidak mengetahui adanya wacana arahan terhadap aksi tersebut
Melalui akun Twitter pribadinya, SBY mengungkapkan adanya unjuk rasa tersebut.
"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," tulis SBY melalui akun @SBYudhoyono.
SBY menegaskan bahwa dalam undang-undang, tak dibolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak pernah memberitahunya mengenai unjuk rasa ini.
"Kemarin yg saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk "Tangkap SBY". *SBY*," tulisnya.
SBY pun bertanya kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian apakah ia tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri.
"Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*".
Aksi demonstrasi di depan rumah SBY itu sendiri berakhir setelah dibubarkan oleh kepolisian.(*)