Pramoedya Ananta Noer - Akrab dengan Penjara, Begini Kontroversi Sekaligus Prestasi Semasa Hidup
Karya-karya Pramoedya Ananta Toer selalu vokal mengkritik pemerintah. Inilah rangkuman jejak Pram yang dianggap kontroversial.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Tetralogi Buru menjadi karya Pram yang fenomenal.
Karya ini terdiri dari empat seri, yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
 
Tetralogi Buru ditulis Pram saat ia masih dalam masa tahanan di Pulau Buru.
Saat itu, Pram menjadi satu-satunya tahanan yang diperbolehkan menggunakan alat tulis.
Lebih lanjut, Tetralogi Buru tidak bisa dengan mudah keluar dari Pulau Buru.
Pasalnya, setiap tahanan yang akan bebas harus melalui pemeriksaan.
Naskah tersebut akhirnya berhasil sampai ke Jakarta berkat bantuan teman-teman Pram yang berhasil menyembunyikan karya tersebut dari pemeriksaan.
4. Prestasi
Tak hanya di Indonesia, nama Pramoedya Ananta Noer juga dikenal di mancanegara.
Sekitar 200 buku milik sastrawan ini berhasil diterjemahkan dalam berbagai bahasa.
Lebih dari itu, Pram bahkan beberapa kali masuk dalam nominasi penghargaan Nobel Sastra. (*)
 
							 
                 
											 
											 
											 
											