Kabar Tokoh
5 Fakta Rencana Ratna Sarumpaet ke Cile: Diongkosi Pemprov DKI Rp 70 Juta hingga Maksud Kepergian
Aktivis Ratna Sarumpaet ditangkap saat hendak bertolak ke Cile, berikut fakta-fakta mengenai rencana keberangkatan Ratna.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Ratna Sarumpaet ditangkap di Bandara Soekarno Hatta saat hendak bertolak ke Cile, Amerika.
Penangkapan tersebut dilakukan menyusul kasus hoax penganiayaan yang dialaminya.
Berikut fakta-fakta mengenai rencana keberangkatan perempuan 70 tahun itu.
1. Direncanakan Awal 2018
Keberangkatan Ratna Sarumpaet ke Cile rupanya sudah direncanakan sejak awal 2018.
Hal itu nampak dari proposal yang diajukan Ratna ke Pemprov DKI Jakarta, tertanggal 31 Januari 2018.
Lewat rilis yang dikeluarkan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Asiantoro selaku Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengungkapkan proposal yang diajukan merupakan permohonan sponsor, ditujukan langsung untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
• Fakta-fakta Penangkapan Ratna Sarumpaet: Diminta Turun dari Pesawat hingga Bantah Mau Melarikan Diri
2. Beredar Surat Permintaan Sponsorship ke Pemprov DKI
Setelah Ratna ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, beredar surat yang menyebutkan jika keberangkatan Ratna ke Cile adalah untuk menghadiri kongres internasional dan sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Diberitakan Warta Kota, Jumat (5/10/2018), surat tersebut berisi permohonan Ratna agar Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi keberangkatannya.
"Bersama surat ini saya melampirkan sebuah surat undangan (untuk saya) dari "The 11th Women Playrights International Conference 2018" di Santiago Chile," begitu bunyi dalam surat tersebut.
Ratna menuliskan dirinya adalah anggota senior di konferensi yang rutin digelar setiap tiga tahun sekali di berbagai negara itu
"Saya salah satu senior di kongres ini," tulis Ratna.
Ia juga mengatakan kongres tersebut memiliki peran penting dalam pembebasannya di masa Orde Baru tahun 1997.
"Pada tahun 1997, ketika saya dipenjara rezim Orba, para anggota conference inilah yang secara international menggerakkan tekanan pada presiden Suharto untuk membebaskan saya," imbuh Ratna.