Breaking News:

Media Asing Sebut Ada Konspirasi Uang Besar Era SBY, Andi Arief Harap Sri Mulyani Beri Penjelasan

Andi Arief menegaskan jika tuduhan yang dimuat oleh media asing tersebut adalah hoax.

Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews
Waserkjen Demokrat, Andi Arief 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief, turut angkat bicara mengenai pemberitaan media asing Asia Sentinel yang menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @AndiArief_ yang diunggah, pada Kamis (13/9/2018).

Andi Arief menegaskan jika tuduhan yang dimuat oleh media tersebut adalah hoax.

Ia pun meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi penjelasan ke publik atas hal tersebut.

Unggah Foto Berdua dengan Prabowo Subianto, Andi Arief: Saya Tidak Pernah Mengkhianati Kebenaran

Andi Arief mengatakan jika Sri Mulyani pernah memberikan penjelasan yang gamblang mengenai permasalahan ini di Pansus DPR dan Persidangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tentang Artikel hoax yang menyudutkan SBY dan pemerintahannya di Asia Sentinel: kami berharap Ibu Sri Mulyani yang masih di dalam kekuasaan bisa menjelaskan ke publik.

Sri Mulyani sudah gamblang jelaskan ini di Pansus DPR dan persidangan KPK," tulis Andi Arief.

Postingan Andi Arief
Postingan Andi Arief (Capture/Twitter)

Pemberitaan Media Asing

Media Asing Asia Sentinel, Rabu (12/9/2018), menyebut pemerintahan SBY adalah pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.

Artikel tersebut ditulis oleh John Berthelsen, editor sekaligus pendiri Asia Sentinel, sebuah media Asia yang berbasis di Hongkong.

Dalam artikel yang diterbitkan Asia Sentinel disebutkan bahwa Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sebagai pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.

Sebanyak US $ 12 miliar uang dari pembayar pajak dicuri dan dicuci melalui bank-bank internasional.

Sementara 30 pejabat pemerintahan disebut terlibat dalam skema konspirasi tersebut.

Tanggapi Isu Politik Dua Kaki Partai Demokrat, AHY: Urusan Internal Biarkan Kami yang Membahasnya

Tulisannya didasarkan dari laporan hasil investigasi setebal 488 halaman dalam gugatan yang dilayangkan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu.

Laporan berupa analisis forensik atau barang bukti yang dikumpulkan oleh tim penyidik ​​dan pengacara di Indonesia, London, Thailand, Singapura, Jepang dan negara-negara lain juga dilengkapi 80 halaman afidavit atau keterangan di bawah sumpah.

Laporan ini juga melibatkan serangkaian penyelidikan di lembaga keuangan internasional termasuk Nomura, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank (Singapore) dan lain-lain.

Laporan itu menyebut banyak penipuan dan korupsi yang terjadi di pusaran PT Bank Century Tbk.

Bank ini direkapitalisasi pada tahun 2008 dan berganti nama menjadi Bank Mutiara.

Bahkan disebutkan dalam artikel ini Bank Mutiara juga disebut sebagai "bank SBY," karena diyakini berisi dana gelap untuk menunjang Partai Demokrat, yang dipimpin oleh SBY.

Artikel menyebutkan konspirasi ini dirancang oleh Kartika Wirjoatmodjo, bankir terkemuka di Indonesia, dan pihak lainnya "dengan maksud menjarah kekayaan Lembaga Penjamin Simpanan dan cadangan asuransi dalam jumlah yang melebihi US $ 1,05 miliar selama 10 tahun".

Pencurian ini bertujuan untuk memperkaya penguasa yang menggunakan kekuasaan untuk mencuri sumber daya Indonesia dan juga menipu kreditur prioritas, yaitu para penggugat.

Artikel di Asia Sentinel
Artikel di Asia Sentinel (Asia Sentinel)

Bantahan Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat

Selain Andi Arief, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, juga memberikan bantahan terkait muatan pemberitaan tersebut.

Ferdinand mengatakan, tulisan yang menyudutkan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanyalah sebuah karangan fiktif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Prasasti Bandara Lombok, Jansen Sitindaon: Kami Tidak Tahu Apa Dasar TGB Mengatakan Itu Hoaks

“Semua yang dituliskan itu tidak lebih dari sebuah halusinasi yang buruk. Mengarang sebuah cerita dengan kisah kisah fiktif yang diolah sebagai seolah-olah sebuah kebenaran, padahal penuh kebohongan,” kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Rabu (12/9/1018), dikutip TribunWow dari Tribunnews.

Ferdinand pun mengatakan bahwa fakta terkait bank Century itu tidak satupun terkait dengan SBY, dengan Demokrat maupun dengan orang Demokrat.

“Robert Tantular pemilik Century juga tidak dikenal oleh SBY. Jadi semua yang disampaikan itu adalah fitnah yang omong kosong,” katanya.

Jadi menurutnya artikel tersebut hanya fitnah pada SBY karen fakta-fata selama proses politik maupun proses hukum terkait Century, sama sekali tidak menghubungkan dengan SBY, Demokrat, maupun orang Demokrat.

"Jadi bagi kami itu hanya omong kosong dan fitnah kepada SBY,” katanya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Media AsingSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Andi AriefSri Mulyani Indrawati
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved