Breaking News:

Pilpres 2019

PSI: Dengan '2019PrabowoPresiden' Publik Diajak Lebih Cerdas Memilih

Sekretaris Jendral (Sekjen) PSI, Raja Juli Antoni turut berkomentar terkait tagar yang berkaitan dengan pergantian presiden.

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Raja Juli Antoni - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni turut berkomentar terkait tagar yang berkaitan dengan pergantian presiden.

Hal ini diungkapkan Raja Juli melalui Twitter miliknya, @AntoniRaja, Jumat (7/9/2018).

Mulanya, Raja Juli yang juga wakil sekretaris tim kampanye nasional pasangan Jokowi-Maruf ini mengatakan jika ia mendengar akan ada Deklarasi Nasional dari pasangan Prabowo Presiden.

Antoni pun menyambut baik deklarasi itu, dan menyebut hal itu merupakan pertaubatan dari oposisi terhadap tagar yang sebelumnya didengungkan yakni 2019 Ganti Presiden.

Fadli Zon Kritik Jokowi soal Pelemahan Rupiah, Jubir PSI: Kamu Sibuk Nyinyir, Dia Sibuk Kerja

"Saya mendengar dari wartawan hari ini akan ada Deklarasi Nasional 2019 Prabowo Presiden.

Saya menyambut baik deklarasi ini. Mungkin ini adalah pertobatan kubu sebelah terhadap kampanye negatif cenderung hitam dgn #2019gantipresiden #TetapJokowi.

Dengan #2019PrabowoPresiden publik diajak lebih cerdas untuk memilih. Kenapa mesti Prabowo? Apa hebatnya Prabowo?.

Pendek kata saya hargai pertaubatan kubu sebelah yang tahu bahwa publik tdk suka #2019GantiPresiden dan sekarang mencoba lebih positif dgn tagar #2019 PrabowoPresiden," tulis Antoni Raja.

Sandiaga Uno Tukar Dolar Miliknya ke Rupiah untuk Perkuat Ekonomi, Guntur Romli: Itu Omong Kosong

Kicauan Raja Juli Antoni
Kicauan Raja Juli Antoni (Capture Twitter)

 

Turut Mengomentari Perdebatan Fadli Zon dan Yunarto Wijaya, Jubir PSI: Isu Ekonomi Kekuatan Jokowi

Sebelumnya, Ketua DPP PKS yang juga inisiator gerakan 2019 Ganti Presiden mengemukakan alasan pemilihan tagar itu bukan menggunakan tagar 2019 Prabowo Presiden.

Karena diketahui PKS merupakan partai yang mendukung Prabowo.

Namun ia merasa, belum semua massa akar rumput empat partai pendukung Prabowo yakni PKS, PAN, Gerindra, dan Demokrat akan memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Karena itu, Mardani menggunakan gerakan #2019GantiPresiden untuk mengonsolidasi massa di akar rumput agar memilih Prabowo-Sandiaga.

"Karena di kami ada yang dukung Habib Rizieq, ada yang dukung UAS (Ustaz Abdul Somad). Nah, kami perlu waktu untuk konsolidasi hingga nanti akhirnya masuk ke gelanggang kedua capres cawapres ini," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/8/2018).

41 Anggota DPRD Kota Malang Terjerat Kasus Korupsi, Tsamara Amany Beri Tanggapan

Apa lagi, lanjut Mardani, ada beberapa massa akar rumput mereka yang hendak menggelar ijtima (pertemuan) ulama untuk menentukan pilihan politik lantaran belum puas dengan sosok Sandiaga sebagai cawapres pendamping Prabowo.

"Makanya biar saja, prosesnya tinggal sebentar kok. Orang itu enggak kaya lemari, kalau lemari digeser diem, kalo orang disenggol marah. Jadi kami pelan-pelan kalau itu," sambung Mardani.

Belakangan ini terjadi konflik antara masyarakat pendukung dan penolak gerakan #2019GantiPresiden di berbagai daerah.

Aparat keamanan sampai harus membubarkan atau membatalkan kegiatan ini untuk menekan potensi konflik yang berkepanjangan di dalam masyarakat.

Gerakan #2019GantiPresiden pertama kali diinisiasi Mardani dan Neno Warisman di Jakarta. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Partai Solidaritas Indonesia (PSI)Raja Juli AntoniPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved