SBY Klaim Pemerintahannya Sukses Turunkan Angka Kemiskinan, Analis Politik LIPI Beri Tanggapan
Analis politik LIPI Syamsuddin Haris memberikan komentar terkait penjelasan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal data kemiskinan.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Analis politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris memberikan komentar terkait penjelasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal data kemiskinan.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya, @sy_haris, yang diunggah pada Rabu (1/8/2018).
Awalnya, SBY menuliskan kicauan soal keberhasilan pemerintahannya selama 10 tahun dalam menurunkan angka kemiskinan sebesar 6 persen.
• Ditanya Deddy Corbuzier Apakah Pernah dapat Ancaman, Najwa Shihab: Itu Bagian dari Profesi
SBY mengatakan hal itu dapat dicapai dengan program 'pro-rakyat' yang masif.
@SBYudhoyono: "Pemerintahan SBY-JK & SBY-Boediono (10 th) berhasil turunkan kemiskinan sebesar 6%. Ini kami capai (a.l) dgn "program pro-rakyat" yg masif *SBY*"
Terkait hal itu, Syamsuddin Haris memberikan tanggapannya.
Menurutnya, yang berhak menilai berhasil tidaknya kepemimpinan SBY adalah rakyat Indonesia.
@sy_haris: "Mohon maaf pak @SBYudhoyono, menurut saya, yang lebih tepat dan berhak menilai kepemimpinan bapak, apakah berhasil atau tidak, adalah rakyat bukan bpk sendiri."
• Rachland Nashidik Sebut AHY Berkontribusi pada Elektabilitas Capres yang Didampinginya
Seperti diberitakan sebelumnya, SBY memberikan penjelasan mengenai data kemiskinan yang sempat ia sampaikan.
Klarifikasi ini diberikan SBY yang ia tulis langsung melalui Twitter miliknya, @SBYudhoyono, Rabu (1/8/2018).
Ia menganggap banyak yang salah mengartikan pernyataan dirinya terkait istilah the bottom 40 persen.
SBY menyanggah jika maksud dirinya seperti yang banyak dibicarakan selama ini, jika jumlah penduduk miskin berjumlah 100 juta orang.
Namun, maksud the bottom 40 persen adalah istilah yang digunakan oleh World Bank yakni 40 persen penduduk golongan bawah yang ada di masing-masing negara.
Selain itu, ia pun juga mengakui keberhasilan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) yang telah menurunkan angka kemiskinan.
• Pengamat Beberkan Analisis Pilpres 2019: Bisa Dimaknai Pertarungan Ulang antara Megawati dan SBY
Berikut ini tweet dari SBY yang dirangkum oleh TribunWow.com.
"Teman-teman, saya perlu berikan klarifikasi menyangkut pernyataan saya ttg perlunya kita memperhatikan "the bottom 40".
Banyak yg salah mengerti arti "the bottom 40%", kemudian langsung berikan sanggahan ~ "Tak benar jumlah penduduk miskin 100 juta org"
Ada pejabat negara yg mengatakan menurut BPS yg miskin hanya sekitar 26 juta. Tentu saya SANGAT MENGERTI angka itu.
Istilah "the bottom 40%" digunakan oleh World Bank Group ~ yaitu 40% penduduk "golongan bawah" di masing-masing negara.

Tweet SBY (Capture Twitter)
Di negara berkembang yg "income perkapitanya" belum tinggi, mereka termasuk kaum sangat miskin, kaum miskin & "di atas miskin" (near poor).
Dunia tetapkan sasaran kembar (twin objective) dlm pembangunan berkelanjutan ~ "hilangkan kemiskinan ekstrim" & "capai kemakmuran bersama".
Ketika saya jadi Ketua HLP PBB (bersama PM Inggris & Presiden Liberia) susun bahan "SDGs", "the bottom 40%" jadi perhatian utama.
Kelompok inilah yg mesti dibebaskan dari kemiskinan & ditingkatkan taraf hidupnya, dgn meningkatkan pendapatan (income) mereka
Kelompok ini sangat rawan & mudah terdampak, jika ada kemerosotan ekonomi, terutama jika ada kenaikan harga, termasuk sembako.
Dgn melemahnya ekonomi, "the bottom 40%" alami persoalan. Ini saya ketahui dari hasil survey & dialog saya dgn ribuan rakyat di puluhan kab/kota
Inilah yg harus jadi perhatian pemerintah, baik sekarang maupun yg akan datang. Pendapat saya, justru inilah yg harus jadi prioritas."
Saya juga percaya bahwa angka kemiskinan sekarang sekitar 26 juta org, atau 9,82%. Saya juga tahu tak mudah turunkan angka kemiskinan.
Pemerintahan SBY-JK & SBY-Boediono (10 th) berhasil turunkan kemiskinan sebesar 6%. Ini kami capai (a.l) dgn "program pro-rakyat" yang masif.
• SBY Beri Klarifikasi terkait Pernyataannya yang Menyebut Penduduk Miskin di Indonesia Ada 100 Juta
Pemerintah sekarang dlm waktu 3 th berhasil turunkan kemiskinan sebesar 1%. Mudah-mudahan hingga akhir 2019 bisa mencapai 3%.
Saya dengar pemerintah akan tunda sebagian proyek infrastruktur, guna selamatkan ekonomi kita. Hal ini sudah lama saya sarankan.
Keputusan & kebijakan pemerintah tsb (kalau benar) TEPAT. Saya ikut mendukung. Karena berarti negara UTAMAKAN RAKYAT.
Biasanya dlm musim pemilu, kalau berbeda posisi langsung DIHAJAR. Saya bukan tipe manusia seperti itu. Kalau benar harus saya dukung," tulis SBY.
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)