Mahfud MD: Ayah Saya Digelandang dan Ditahan 2 Minggu karena Ketahuan tak Coblos Salah Satu Partai
Menurut Mahfud MD, ayahnya digelandang setelah penghitungan suara selesai dilakukan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus Guru Besar UII Mahfud MD mencuitkan guyonan politik zaman Orde Baru (Orba).
Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter Mahfud MD yang diunggah pada Selasa (27/2/2018), Mahfud juga menceritakan jika pada zaman Orba, ayahnya sempat ditahan lantaran ketahuan tidak mencoblos salah satu partai.
Menurutnya, saat itu ayahnya adalah ketua KPPS, dan sebelum pencoblosan ayahnya melakukan pidato terkait pencoblosan.
Usai penghitungan suara, ayahnya kemudian digelandang dan ditahan di Koramil Pamekasan, Madura.
Berikut postingan-postingan Mahfud MD terkait hal itu.
Baca berita ini: Esok Batas Terakhir Registrasi Ulang Kartu Prabayar, Simak! Berikut Tahapan Pemblokirannya
@mohmahfudmd: Yang bisa tertawa mendengar diskusi2 ttg celotehan “daripada” dan “semangkin” ini hanya mereka yg sdh dewasa di era Orde Baru.
Kalau anak2 jaman now mungkin tidak tahu kecuali yg sering nonton monolognya @masbutet kertarejasa.
@mohmahfudmd: Ada guyonan, waktu kampanye zaman Orba dulu: “Kalau Golkar menang di desa ini akan dibangun jembatan yang mewah”.
“Loh, Pak, disini tidak ada sungai”, teriak massa. Jurkam: “Jgn khawatir , sungainya juga akan dibangun”.
Bnyk kenangan cerita lucu di masa lalu. Ayo tuips, cuitkan.
Baca: Soal Pilpres 2019, Fadli Zon: Pemilih Rasional Kemungkinan Sangat Kecil Kembali Pilih Petahana
Postingan tersebut kemudian mendapat komentar dari akun @wicaksono_fajar.
Ia menyebutkan jika pada era tersebut ada guyonan yang menakutkan.
@wicaksono_fajar: Ada juga guyonan yg menakutkan , klo ad yg ketauan gk coblos golkar oleh perangkat desa nya.
"Tak bedil ndas mu". Tp ngomong e sambil ketawa perangkat desa ne.