Breaking News:

Suap di Kemenhub, Antonius Budiono Blak-blakan, Akui Terima Hadiah Mewah dan Alirkan Uang ke Sini

Terdakwa bekas Direktur Jenderal Hubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono blak-blakan di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta.

Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com
Dirjen Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono (tengah) meninggalkan gedung KPK seusai diperiksa di Jakarta, Selasa (29/8/2017). Antonius Toni Budiono diperiksa perdana oleh KPK pascapenahanan sebagai saksi dalam kasus suap terkait perijinan dan pengadaan proyek-proyek di lingkungan Ditjen Hubla tahun 2016-2017 dengan tersangka Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan.(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A) 

TRIBUNWOW.COM - Terdakwa bekas Direktur Jenderal Hubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono blak-blakan di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta (18/12/2017).

Berikut pernyataan Antonius Tonny Budiono saat bersaksi untuk terdakwa Adi Putra Kurniawan di persidangan.

Terima Pulpen Mewah

Dilansir Tribunnews.com, Tonny Budiono menerima hadiah satu buah bolpoin mahal Montblanc dari Ignasius Jonan saat menjabat sebagai menteri perhubungan.

Pemberian hadiah itu karena keberhasilan menemukan kotak hitam (black box) milik pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember 2014.

"Kalau pulpen Montblanc saya terima dari mantan menteri Ignasius Jonan saat saya berhasil menemukan black box AirAsia," kata Antonius saat bersaksi untuk terdakwa Adi Putra Kurniawan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/12/2017) .

Selain dari Jonan, Antonius juga menerima hadiah berupa jam tangan dari anak buahnya dan emas.

Namun tidak dijelaskan terkait pemberian hadiah-hadiah tersebut apakah terkait proyek atau bukan.

Diberi Handphone oleh Adik Nazarudin

Antonius Tonny Budiono mengakui pernah menerima telepon seluler atau handhone merk Nokia warna hitam model RM-1134 dari Muhajidin Nur Hasyim.

Baca: Jumlah Pasien Difteri di Jakarta Melonjak Drastis, Pengakuan Pihak Keluarga Mengejutkan

Hasyim adalah adik dari bekas Bendaraha Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) miliknya yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi, pemberian handphone tersebut adalah untuk berkomunikasi dengan Hasyim terkait proyek di Kementerian Perhubungan pada tahun 2015.

Saat itu, Antonius masih menjabat sebagai direktur pelabuhan.

"Iya handphone kecil," kata Antonius

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla)KorupsiAntonius Tonny Budiono
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved