PSIM Yogyakarta Vs Persik Kediri
Meski PSIM Yogyakarta Menang Dramatis atas Persik, Brajamusti Sorot Tajam dan Sentil Sosok Penting
Brajamusti tak puas meski tim kebanggaan mereka, PSIM Yogyakarta berhasil menang dramatis atas Persik Kediri.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti memberi sorotan meski tim kebanggaannya menang dramatis atas Persik Kediri di lanjutan pekan ke-11 Super League 2025/2026.
Dilansir TribunWow.com, laga PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri yang merupakan pertandingan pembuka di pekan ke-11 Super League 2025/2026 baru saja rampung digelar.
PSIM Yogyakarta berhasil mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantuk, Yogyakarta pada Jumat, 31 Oktober 2025 tersebut.
Dua gol kemenangan PSIM Yogyakarta dicetak oleh Nermin Haljeta dan Ze Valente di babak kedua.
Sementara satu gol penghibur Persik Kediri dilesatkan oleh Ezra Walian yang juga tercipta di babak kedua.
Persik Kediri tampil solid di sepanjang pertandingan dan mampu menciptakan peluang ke gawang Persik Kediri.
Bahkan, ketika bermain dengan 10 pemain pasca-Henhen Herdiana dikartu merah wasit, Persik Kediri mampu menyerang dan menciptakan satu gol ke gawang Persik Kediri.
Baca juga: Hasil Akhir PSIM Yogyakarta Vs Persik Kediri: Diwarnai 2 Kartu Merah, Laskar Mataram Menang Dramatis
Saat PSIM Yogyakarta bermain pincang di menit-menit akhir babak kedua pasca-Ezequiel Vidal dikartu merah, Persik Kediri semakin gencar melakukan serangan.
Namun Dewi Fortuna lebih memihak pada PSIM Yogyakarta sehingga Ze Valente berhasil mengakhiri laga dengan kemenangan dan merengkuh tiga poin.
Kemenangan dramatis yang didapat PSIM Yogyakarta tersebut mendapat beragam apresiasi dari Brajamusti.
Mereka mengapresiasi kerja keras Ze Valente cs yang mampu bermain baik dan solid di sepanjang laga sehingga mampu membungkus tiga poin.
Akan tetapi, Brajamusti juga memberi sorotan tajam untuk sosok penting di kubu PSIM Yogyakarta, yakni sang pelatih Jean Paul Van Gastel.
Brajamusti dibuat geregetan karena Jean Paul Van Gastel dinilai terlambat melakukan pergantian pemain di babak kedua.
Alhasil, strategi Jean Paul Van Gastel kena sentil Brajamusti.
Padahal, menurut Brajamusti, banyak pemain PSIM Yogyakarta minta diganti karena tak kuat melanjutkan pertandingan.
