Pelatih Timnas Indonesia
6 Pusaran Ganti Kluivert di Timnas Indonesia: 2 Level Piala Dunia, 1 Serie A & 1 Buat Kisah Dongeng
Enam pusaran nama pelatih ganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, 2 punya level Piala Dunia, 1 serie A dan 1 buat kisah dongeng.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Enam pusaran nama pelatih ganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, 2 punya level Piala Dunia, 1 serie A dan 1 buat kisah dongeng di negara yang tak diperhitungkan.
Dilansir TribunWow.com, hingga per Kamis (30/10/2025), ada enam pelatih yang dikaitkan dengan Timnas Indonesia.
Satu nama yang sempat dibantah PSSI masih berpotensi merapat karena adanya dukungan dari suporter Timnas Indonesia.
Sementara untuk legenda Belanda, Frank de Boer dipastikan gugur.
Baca juga: Bursa Pelatih Timnas Indonesia: 3 Nama Grade A Ditawarkan Agen, Ada Eks Italia, Meksiko & Brighton
Baca juga: 3 Pelatih Top Dunia Tertarik Latih Timnas Indonesia: Legenda AC Milan, Barcelona & Intip Adu CV nya
Lebih lanjut, dari lis 6 nama terkini, ada dua nama yang bisa dikatakan memiliki level Piala Dunia.
Satu sudah cicipi kerasnya turnamen bergengsi se-antero dunia tersebut pada 2018 silam.
Sedangkan satu nama lainnya sukses jadi aktor di balik keberhasilan Uzbekistan ke Piala Dunia 2026.
Selain itu, ada juga pelatih dengan CV Serie A Italia serta juru taktik yang berhasil buat kisah bak seperti dongeng untuk Timnas Yordania di ajang Piala Asia 2024 lalu.
Lantas, siapa sajakah keenam pelatih yang masuk pusaran pelatih Timnas Indonesia terkini?
Berikut TribunWow.com sajikan rangkuman selengkapnya:
Shin Tae-yong (Korea Selatan)
Mantan pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong angkat bicara mengenai rumornya kembali ke skuad Garuda.
Pernyataan Shin Tae-yong itu disampaikan kepada satu di antara Kanal Youtube Goalpost, Selasa (21/10/2025).
Shin Tae-yong secara terbuka mengaku ingin kembali menangani Timnas Indonesia.
Baca juga: Timnas Indonesia Serobot Belanda? Naturalisasi Bek Liga Inggris Tunggu Waktu, 6 Keuntungan Menanti
Shin Tae-yong mengaku terkesan dengan perlakuan fan Timnas Indonesia yang masih menginginkannya kembali melatih Jay Idzes dkk.
Bahkan, fan Timnas Indonesia tak segan menyuarakan namanya dengan lantang di ajang bergengsi Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat usai skuad Garuda ditekuk Irak dengan skor 0-1.
"Waktu dua pertandingan itu, fans meneriakkan nama Shin Tae-yong, melihat hal itu pasti anda tidak hanya merasa senang tapi juga campur aduk, bagaimana tanggapannya tentang video tersebut?" tanya host pada tanya jawab di kanal Youtube Goalpost.
Shin Tae-yong menjawab, dirinya tak terkejut dengan aksi yang dilakukan fan Timnas Indonesia.
Hal itu bukan merupakan sesuatu yang asing atau baru ia terima dari suporter militan Timnas Indonesia.
Namun, yang membuatnya terharu ialah aksi itu dilakukan setelah dirinya sudah tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia.
"Sebenarnya, setelah pertandingan fans selalu meneriakkan nama saya, jadi itu bukan hal yang asing, tapi kan saya bukan coach mereka lagi, baik di laga melawan Australia maupun Irak. Mendengar mereka masih memanggil saya. Rasanya dada saya sangat terharu. Saya pikir 'Oh ternyata fans Indonesia belum melupakan saya'."
"Tapi di sisi lain, mungkin karena mereka kalah, mereka memanggil nama saya karena kangen dan kecewa sekaligus agak sedih, tapi juga berterima kasih kepada fans. Perasaan itu campur aduk jadi satu," jawab Shin Tae-yong.
Pada pertanyaan berikutnya, Shin Tae-yong menjawab tentang rumor yang beredar mengenai dirinya yang santer kembali melatih Timnas Indonesia.
Host tersebut menanyakan apakah sudah ada jalinan komunikasi antara Shin Tae-yong dengan PSSI.
Sayangnya, hingga saat ini, Shin Tae-yong mengaku belum mendapatkan telepon atau tawaran resmi dari PSSI.
"Dari Indonesia? Tidak belum pernah ada telepon atau tawaran resmi sama sekali, tidak sama sekali," terang eks pelatih Ulsan Hyundai tersebut.
Setelah itu, pelatih berusia 55 tahun itu juga menjawab mengenai kansnya jika mendapatkan tawaran kembali melatih Jay Idzes dkk.
Shin Tae-yong dengan tegas menjawab bakal mempertimbangkannya dan condong akan mengutamakan Timnas Indonesia sebagai pilihan pertama.
Meski harus dihadapkan dengan tawaran sama dari klub atau negara lain bahkan jika tawaran itu pun lebih Shin Tae-yong tetap pilih Timnas Indonesia.
"Kalau nanti ada tawaran, tentu saya akan pertimbangkan. Tapi prinsip saya, kalau ada tawaran yang baik saya terbuka kemanapun."
"Jujur saja, hati saya akan tetap condong ke Indonesia, bahkan kalau ada tawaran yang sedikit lebih baik dari negara lain, tapi Indonesia menawar dengan niat sungguh-sungguh, Indonesia akan selalu jadi pilihan pertama saya," tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Shin Tae-yong mengajak suporter Timnas Indonesia untuk segera bangkit dari kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia ronde keempat.
Mengingat ke depannya, Timnas Indonesia masih akan berlaga di ajang bergengsi lainnya yakni Piala Asia 2027.
"Saya ingin sampaikan, memang sayang sekali kita gagal di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia, tapi sepak bola tidak berhenti di situ, masih ada harapan, masih ada langkah berikutnya, jadi jangan terlalu kecewa dan di 2027 juga ada di Piala Asia, kalau dipersiapkan lebih baik, saya yakin Indonesia bisa menuju ke Piala Dunia 2030. Saya harap semua pihak bisa melihat ke depan dan terus membangun semangat itu lagi," pungkasnya.
Prestasi
Korea Selatan Cup
2010/2011: Seongnam Ilhwa Chunma
Asia Timur Championship
2016/2017: Korea Selatan
AFC Champions League
2009/2010: Seongnam Ilhwa Chunma.
Profil Shin Tae-yong
Nama Lengkap : Shin Tae-yong
Tanggal lahir / Umur : 11 Okt 1970 (55)
Tempat kelahiran : Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan
Kewarganegaraan : Korea Selatan
Periode rerata sebagai pelatih : 1,95 Tahun
Lisensi Kepelatihan : Lisensi Pro - AFC
Formasi yang disukai : 3-4-3.
 
Baca juga: Timnas Indonesia Mau Tikung Jerman? Naturalisasi Aset Penting dari Liga Jerman, 6 Keuntungan Menanti
Timur Kapadze (Uzbekistan)
Pelatih Uzbekistan, Timur Kapadze semakin santer jadi kandidat kuat pengganti Patrick Kluivert di kursi pelatih Timnas Indonesia.
Timur Kapadze dikabarkan beri respons positif mengenai potensinya melatih Timnas Indonesia gantikan Patrick Kluivert.
Respons positif Timur Kapadze jika ditawari jadi pelatih Timnas Indonesia gantikan Patrick Kluivert dibongkar oleh akun seputar Timnas Indonesia, @nusantara.ballers, Rabu (15/10/2025).
Akun tersebut menanyakan kesediaan Timur Kapadze jika ditawari untuk melatih Timnas Indonesia gantikan Patrick Kluivert.
Di mana, dalam balasannya, Timur Kapadze memberikan respons emotikon jari jempol seolah menyetujui jika ada tawaran masuk kepadanya untuk melatih Timnas Indonesia.
“Hello coach I’m from Indonesia, would you be interested if offered the coaching position of the senior Indonesian National Team? (Halo pelatih, saya dari Indonesia, apakah anda tertarik jika ditawari posisi pelatih Tim Nasional Indonesia senior)” tulis admin @nusantara.ballers.
Menjawab pertanyaan itu, Timur Kapadze menuliskan balasan emotikon jempol.
Tak cuma itu, Timur Kapadze juga dikabarkan sudah didekati oleh satu di antara agen kondang dari Indonesia, Gabriel Budi.
Terlihat, Gabriel Budi sudah melakukan manuvernya dengan memfollow akun Instagram Timur Kapadze.
Seolah mengisyaratkan sang agen langganan Persebaya Surabaya itu coba untuk membantu PSSI mendekati pelatih asal Uzbekistan itu.
Terbaru, masuknya nama Timur Kapadze ke dalam lis pertimbangan Timnas Indonesia dibongkar oleh pengalamat kenamaan Tanah Air, Bung Harpa.
Pernyataan itu disampaikan Bung Harpa seusai berkomunikasi dengan pelatih berusia 44 tahun itu tentang kesediaannya menerima pinangan Timnas Indonesia.
“Salah satu yang paling kuat (calon pelatih Timnas Indonesia) di luar Shin Tae-yong yaitu Timur Kapadze. Saya sudah mendapatkan komunikasi langsung dari yang bersangkutan dan dia mungkin masuk kriteria PSSI,” kata Bung Harpa dikutip TribunWow.com dari akun seputar sepak bola Indonesia, @bocahbola.id, 20 Oktober 2025.
“Soal avalaibility, sekarang dia berstatus asisten pelatih Timnas Uzbekistan, tapi kontraknya sudah mau habis. Dia bilang tertarik melatih Timnas Indonesia, meski juga mendapatkan tawaran dari beberapa tim lain,” lanjutnya.
Lantas, bagaimana peluang Timnas Indonesia untuk amankan Timur Kapadze?
Menilik kondisi terkini Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan, kans Timnas Indonesia amankan tanda tangannya terbilang terbuka lebar.
Pasalnya, setelah berhasil meloloskan Timnas Uzbekistan untuk pertama kalinya ke Piala Dunia, Timur Kapadze justru digeser federasi sepak bola Uzbekistan (UFA) ke posisi asisten pelatih.
Namanya tergusur oleh nama besar legenda Timnas Italia, Fabio Cannavaro.
Sehingga, secara gengsi, jabatan pelatih kepala Timnas Indonesia lebih prestisi ketimbang turun sebagai asisten pelatih meski bermain di ajang Piala Dunia 2026.
Sebagai informasi, selain mampu meloloskan Timnas Uzbekistan ke Piala Dunia 2026, Timur Kapadze juga berhasil berikan gelar juara CAFA Cup tanpa menelan kekalahan.
Saat menangani Timnas U23 Uzbekistan, Timur Kapadze berhasil melibas Timnas U23 Indonesia dengan skor 2-0 di partai semi final.
Sebelum akhirnya ditekuk Jepang di final Piala Asia U23 dengan skor 2-0 dan jadi runner up turnamen tersebut.
Prestasi
CAF Nations Cup 2024/2025 Uzbekistan.
Profil Timur Kapadze
Nama Lengkap : Timur Kapadze
Tanggal lahir / Umur : 5 Sep 1981 (44)
Tempat kelahiran : Fergana RSUS
Kewarganegaraan                     : Uzbekistan  Georgia 
 
Periode rerata sebagai pelatih: 1,59 Tahun
Lisensi Kepelatihan : Lisensi Pro - UEFA
Formasi yang disukai : 4-3-3 Attacking
 
Baca juga: Thomas Doll Latih Timnas Indonesia? Legenda Persija Jakarta Beri Analisanya, Jakmania Cek Peluangnya
Hussein Ammouta (Maroko)
Di tengah memanasnya bursa calon pelatih anyar Timnas Indonesia yang mengarah ke Shin Tae-yong, Timur Kapadze dan Frank de Boer, muncul satu kandidat lain yang berpotensi bakal meramaikan bursa pelatih Garuda.
Bukan nama sembarang, sang pelatih yang kini dikaitkan dengan Timnas Indonesia diketahui berasal dari Maroko memiliki banyak pengalaman serta prestasi baik di level klub maupun tim nasional.
Ya, sosok pelatih yang kini dikaitkan dengan Timnas Indonesia yakni Hussein Ammouta.
Di level timnas, Hussein Ammouta berhasil menciptakan kisah bak seperti dongeng bersama Timnas Yordania.
Negara yang tak dijagokan malah berhasil tembus ke final Piala Asia 2023 lalu.
Timnas Yordania saat itu harus puas kalah dari tuan rumah Qatar.
Sementara di level klub, Hussein Ammouta diketahui pernah berjaya bersama Wydad AC di Liga Champions Afrika tahun 2017 lalu.
Hussein juga pernah dua kali menjuarai Liga Maroko bersama Wydad AC (2016) dan AS FAR (2023) lalu.
Lalu juga pernah menjuarai Liga Qatar (2013) dan beberapa piala kejuaran domestik bersama Al Sadd SC.
Bukan hanya itu, Ammouta juga pernah merengkuh gelar juara Piala Konfederasi CAF (2010) bersama Fath Union Sport.
Selain bersama Timnas Yordania, puncak karier terbaikn Hussein Ammouta juga dicatatkan saat menahkodahi Maroko A menjadi jawara African Nations Championship (CHAN) pada tahun 2020 lalu.
Tak cuma berjasa di Piala Asia 2023, Ammouta juga berhasil membawa Yordania lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan klub Uni Emirat Arab, Al Jazira pada 2024 lalu.
Lantas, bagaimana peluang Timnas Indonesia amankan Ammouta jadi juru taktik anyar mereka menggantikan Patrick Kluivert?
Di luar dugaan, Hussein Ammouta dikabarkan memiliki kedekatan dengan orang dalam PSSI berposisi strategis di Timnas Indonesia yakni Alexander Zwiers.
Ya, Alexander Zwiers merupakan Direktur Teknik PSSI yang memiliki kedekatan dengan Hussein Ammouta.
Keduanya pernah bekerjasama di balik layar kesuksesan Timnas Yordania beberapa waktu terakhir.
Saat itu, Alexander Zwiers merupakan Dirketur Teknis dari Timnas Yordania.
Dan Hussein Ammouta menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Yordania.
Kedekatan itu yang disinyalir bisa membuat namanya diusulkan masuk ke dalam waiting list Timnas Indonesia kandidat pengganti Patrick Kluivert.
Prestasi
- African Nations Championship: Maroko 2020/2021
- CAF Champions League: Wydad Casablanca 2016/2017
- Maroko Champion: Wydad Casablanca 2016/2017
- Qatar Champion: Al Sadd SC (2012/2013)
- Qatar Cup (Emir Qatar Cup): Al Sadd SC (2013/2014 dan 2014/2015)
- UAE League Cup: Al Jazira Club (2024/2025).
Profil Hussein Ammouta
Nama di negara kelahiran / nama lengkap : Hussein Ammouta.
Tanggal lahir / umur : 24 Oktober 1969 (56 tahun).
Tempat kelahiran : Khémisset.
Kewarganegaraan : Maroko.
Periode rerata sebagai pelatih : 1,55 Tahun
Lisensi kepelatihan : Lisensi Pro - UEFA.
Formasi yang disukai : 4-2-3-1.
Baca juga: Timnas Indonesia & Persib Bandung Kena Sarkas Media Malaysia: Sorot 2 Isu Mencengangkan, 1 Abu-abu
Pelatih yang Disodorkan Agen
Terbaru, muncul 3 nama pelatih top dunia yang kini dikaitkan dengan Timnas Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, ketiganya punya nama besar baik sebagai pemain maupun pelatih.
Ketiganya juga mengaku tertarik untuk duduk di kursi pelatih Timnas Indonesia.
Ada yang merupakan legenda AC Milan, Barcelona dan satu di antaranya kenyang pengalaman di Amerika Latin.
Baca juga: Timnas Indonesia Bikin Mantan AS Roma Menyesal: Singgung Dosa Timnas Belgia, Seret Walsh & Ragnar
Ketertarikan itu dikabarkan diungkap oleh sang agen yang sudah menyodorkan ketiganya ke PSSI untuk dipertimbangkan jadi pelatih Timnas Indonesia.
Kabar itu dibongkar oleh satu di antara jurnalis senior Indonesia, Mohammed Ali Mahrus di Instagram pribadinya @alionelmessi_, Rabu (29/10/2025).
"Saya dikirimi chat oleh oran penting. Beberapa hari setelah berpisah dengan Patrick Kluivert ada satu agen yang menawarkan beberapa pelatih pengalaman yang menurut sang agen tertarik melatih Timnas Indonesia. Antara lain: Roberto Donadoni, Juan Carlos Osorio dan Oscar Garcia," tulis Mohammed Ali Mahrus.
Ditelusuri TribunWow.com, berikut ini CV singkat dan prestasi dari ketiga pelatih yang ditawarkan agen ke Timnas Indonesia:
Baca juga: Timnas Indonesia Mau Tikung Jerman? Naturalisasi Aset Penting dari Liga Jerman, 6 Keuntungan Menanti
Roberto Donadoni (Italia)
Nama pertama ada pelatih grade A mantan pelatih Timnas Italia, Roberto Donadoni.
Roberto Donadoni tercatat sudah menganggur sejak 2020 lalu.
Dengan kata lain, namanya yang santer minat melatih Timnas Indonesia itu bisa didatangkan dengan skema bebas transfer.
Karier kepelatihan terkininya menangani SZ fc di gelaran Liga Super China.
Sebelum ke China, legenda AC Milan itu pernah melatih tim-tim elit di Serie A seperti Bologona, Parma, Cagliari, Napoli, Livorno, dan Genoa.
Puncak karier kepelatihannya saat melatih Timnas Italia pada 2006-2008.
Sayang, hingga kini, pelatih berusia 62 tahun itu belum mampu catatkan prestasi apapun baik di level klub maupun timnas.
Profil Roberto Donadoni
Nama di Negara kelahiran / nama lengkap : Roberto Donadoni
Tanggal lahir / umur : 9 September 1963 (62 tahun).
Tempat kelahiran : Cisano Bergamasco, Italia
Kewarganegaraan : Italia
Periode rerata sebagai pelatih : 1,33 Tahun.
Lisensi Kepelatihan : Lisensi Pro - UEFA.
Formasi yang disukai : -
Juan Carlos Osorio (Kolombia)
Nama pelatih grade A kedua muncul dari negara Kolombi bernama Juan Carlos Osorio.
Memang, namanya tak setenar Roberto Donadoni, namun, catatan kiprahnya di Amerika Latin tak bisa dianggap sebelah mata.
Juan Carlos Osorio terbilang sebagai pelatih sukses di Liga Domestik Kolombia dengan catatan 6 gelar.
Selain itu, Juan Carlos juga diketahui pernah menduduki kursi strategis timnas yakni Meksiko dan Paraguay.
Pelatih kelahiran Santa Rosa de Cabal itu pernah meniti karier di Meksiko pada 2015-2018.
Dan menduduki karier penting di Timnas Paraguay pada 2018-2019 silam.
Terkini, pelatih berusia 64 tahun itu pernah menahkodahi klub Liga Meksiko, Club Tijuana yang resmi berakhir 11 Maret 2025 lalu.
Dengan kata lain, jika PSSI tertarik mendapuknya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, maka mereka tak perlu merogoh kocek dalam untuk membayarkan klausul kontrak tersisa karena statusnya yang saat ini masih menganggur.
Baca juga: Thomas Doll Latih Timnas Indonesia? Legenda Persija Jakarta Beri Analisanya, Jakmania Cek Peluangnya
Profil Juan Carlos Osorio
Nama di Negara kelahiran / nama lengkap : Juan Carlos Osorio Arbeláez
Tanggal lahir / umur : 8 Juni 1961 (64 tahun).
Tempat kelahiran : Santa Rosa de Cabal, Kolombia
Kewarganegaraan : Kolombia
Periode rerata sebagai pelatih : 1,15 Tahun.
Lisensi Kepelatihan : Lisensi A - UEFA.
Formasi yang disukai : 4-2-3-1
Catatan Prestasi
- Liga Kolombia
2013/2014: Atletico Nacional
2013/2014: Atletico Nacional
2012/2013: Atletico Nacional
2009/2010: Once Caldas
- Colombian Super Cup
2011/2012: Atletico Nacional
- Colombian Cup Winner
2012/2013: Atletico Nacional.
Baca juga: Profil Keturunan Langka Opsi Calon Naturalisasi Timnas Indonesia: Main di Tim Junior Bekas Thom Haye
Oscar Garcia (Spanyol)
Nama ketiga yakni pelatih asal Spanyol, Oscar Garcia.
Oscar Garcia saat ini menganggur setelah resmi dilepas oleh klub kasta tertinggi Liga Mekisko, Chivas per 3 Maret 2025 lalu.
Praktis, Timnas Indonesia bisa mendatangkannya dengan skema cuma-cuma alias bebas transfer.
Kariernya sejauh ini terbilang mentereng di klub dan belum pernah miliki pengalaman tangani tim nasional.
Tercatat, beberapa klub besar di Inggris, Austria, Prancis dan Yunani pernah dinahkodahinya.
Di Inggris, Oscar Garcia pernah menjadi juru taktik Brighton & Hove Albion dan Watford.
Dan untuk di Prancis, pelatih berusia 52 tahun itu pernah menangani Saint-Etienne dan Stade Reims.
Sementara saat berkarier di negara kelahirannya, legenda Barcelona itu pernah catatkan kiprah kepelatihan bersama Celta Vigo.
Sebelumnya, ia juga pernah berkarier untuk tim muda Barcelona.
Di Yunani, Oscar Garcia pernah tangani tim besar sekaliber Olympiacos.
Dan karier tersuksesnya sejauh ini untuk di kepelatihan dicatatkan saat melatih RB Salzburg di Liga Austria.
Profil Oscar Garcia
Nama di Negara kelahiran / nama lengkap : Oscar Garcia
Tanggal lahir / umur : 26 April 1973 (52 tahun).
Tempat kelahiran : Sabadell, Spanyol
Kewarganegaraan : Spanyol
Periode rerata sebagai pelatih : 0,83 Tahun.
Lisensi Kepelatihan : Lisensi Pro - UEFA.
Formasi yang disukai : 3-4-2-1
Catatan Prestasi
Liga Austria
2016/2017: Red Bull Salzburg
2015/2016: Red Bull Salzburg
Austria Cup
2016/2017: Red Bull Salzburg
2015/2016: Red Bull Salzburg
Liga Israel
2012/2013: Maccabi Tel Aviv.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
 
							 
                 
												      	 
											 
											 
											 
											