Korea Masters
Jatuh Bangun Ni Kadek Dhinda di Korea Masters 2025: Bermain Satu Kaki hingga Dapat Kartu Kuning
Tunggal putri Indonesia Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi melaju ke babak semifinal Korea Masters 2025, Sabtu (7/11/2025).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Tunggal putri Indonesia Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi melaju ke babak semifinal Korea Masters 2025, Sabtu (7/11/2025).
Hasil itu didapatkan Ni Kadek Dhinda setelah mengalahkan wakil dari tuan rumah Korea Selatan Park Ga Eun dalam 3 gim.
Pertandingan Ni Kadek Dhinda vs Park Ga Eun digelar di Wonkwang University Cultural and Sports Center, Iksan, Korea Selatan.
Kemenangan Dhinda atas tuan rumah diwarnai drama-drama yang menyita perhatian.
Baca juga: BREAKING NEWS Korea Masters 2025: Dilibas Wakil Singapura 2 Set, Yohanes Saut Marcellyno Tersingkir
Menang 3 Gim
Dhinda bermain hampir 100 menit untuk mengalahkan Park Ga Eun dengan skor 21-15, 22-24, 21-13.
Perjuangan ini dilalui Dhinda sejak babak 32 besar yang dimainkannya selama 3 gim semua.
Dikutip dari PBSI, Dhinda mengaku di gim kedua dirinya sempat kecolongan hingga tak mampu mengkahiri dalam 2 set.
"Game kedua lawan banyak memberikan saya bola belakang, karena didesak ke belakang saya jadi tidak bisa langsung menyerang dan mencoba bermain safe namun di situ nafas saya terkuras jadi tidak sabar dan kalah di setting poin," ujar Dhinda.
Ia lalu bangkit di gim ketiga hingga menang dramatis.
Baca juga: Jadwal Badminton Olimpiade Paris 2024, Indonesia Main Sektor Tunggal Putra, Jojo dan Anthony Ginting
Bermain Satu Kaki
Momen dramatis yang menyita perhatian yakni saat Dhina terpincang di gim ketiga.
Saat itu tunggal putri Indonesia ini merasakan kram di kakinya.
"Game ketiga sampai interval mainnya sudah oke, lawanpun banyak mati sendiri namun pas pindah tempat kedua paha saya keram. Di situ saya mencoba untuk menahannya," ujarnya.
Ia lalu mencoba mengubah pola permainan karena tak kuat berlari dan melayani rally panjang.
"Pola permainan juga akhirnya harus diubah karena sudah tidak kuat bermain rally, mau tidak mau saya bermain menyerang dan itu malah membuat lawan kaget lalu banyak tidak siap."
Saat laga berakhir, Dinda harus berjalan terpincang keluar lapangan.
