Warna Baru di Dunia Sunyiku, IFG Life Proteksi Masa Depan yang Kini Serasa Ada Dalam Genggamanku

TRIBUNWOW.COM - Warna baru dunia sunyiku, dulu serasa begitu abu-abu, sekarang masa depan cerah ada di dalam genggamanku.

Saat itu, tak seperti hari-hari mereka pada biasanya.

Jaket hijau yang biasa hiasi jalanan kota, kini nampak duduk berada dalam suatu ruangan.

Terik panas jalanan kota yang biasa menyelimuti, saat itu berubah menjadi momen hangat ditemani dinginnya Air Conditioner (AC).

Duduk berhadapan di posisi paling depan, nampak pria berkacamata dan wanita berhijab menatap penuh asa kepada rekan-rekan driver ojol tunarungu.

Pria berkacamata terlihat dengan lantang memberikan arahan meski sejatinya suara itu hanya terdengar samar-samar.

Untungnya, ada wanita berhijab yang membantu pemahaman materi dengan bahasa yang familiar untuk kami, bahasa isyarat.

Canda, tawa dan bahagia jadi bumbu-bumbu pertemuan itu.

Saat itu, sosok pria berkacamata yang turut menjadi narasumber pada kegiatan itu yakni Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi yang didukung oleh juru bahasa isyarat.

Di sisi lain, satu di antara wanita tegar perintis komunitas turut tersenyum lebar.

Namanya Fika, pendiri Komunitas Ojol Tunarungu Relawan Indonesia (KOTRI) yang tak kuasa menahan rasa haru atas perjuangannya selama ini yang turut diapresiasi oleh IFG Life dan Ruang Amal Indonesia.

Kegiatan itu bertajuk Social Pillar: Financial Inclusion & Community Development.

Kegiatan yang turut memberikan secercah asa proteksi perlindungan masa depan bagi 50 Driver Ojol Tunarungu yang saat itu hadir dalam event tersebut.

Menurut Fika, adanya pelatihan Literasi Keuangan Inklusif dan pemberian rompi itu sangat membantu driver ojol tunarungu dalam mengarungi hari-harinya ke depan.

"Mereka sangat senang sekali, sangat antusias, teman-teman penghasilannya banyak tapi masih belum mampu mengelola keuangan bahkan hanya untuk servis motor pun sampai enggak bisa dilakukan, tahu-tahu motornya rusak terus beli motor baru. Selain itu, teman-teman juga mendapatkan rompi. Rompi itu bisa jadi penanda mereka di jalan sebagai pengingat kepada pengendara lain bahwa di depan mereka merupakan driver ojol tuna rungu."