Breaking News:

Top Rank

7 Negara dengan Cadangan Devisa Terbesar di Dunia Tahun 2025: Ada Amerika, Rusia hingga Tiongkok

Berikut daftar tujuh negara dengan cadangan devisa tertinggi di dunia pada tahun 2025 yang menjadi dasar stabilitas perekonomian gobal.

Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
freepik
ILUSTRASI-Gambar Ilustrasi mata uang asing sebagai bentuk cadangan devisa.Tujuh negara dengan Cadangan Devisa Terbesar di Dunia Tahun 2025. 

TRIBUNWOW.COM - Cadangan devisa atau yang dikenal dengan cadev merupakan aset valuta asing yang dipegang oleh bank sentral suatu negara.

Cadev berfungsi sebagai jaring pengaman finansial, memungkinkan negara untuk mengelola nilai tukar mata uang, membiayai impor vital, dan menghadapi guncangan ekonomi global atau krisis keuangan.

Berdasarkan data terkini dari berbagai lembaga keuangan dan bank sentral yang dilansir pada laman wionews.com hingga paruh kedua tahun 2025, berikut tujuh negara yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia.

Baca juga: 5 Negara Paling Kuat dan Berpengaruh di Dunia, Ada Negara Perekonomian Terbesar di Eropa

1. Tiongkok (China)

Cadangan devisa yang dimiliki oleh Tiongkok sebesar ≈ US$3,339 Triliun tercatat pada Juli 2025.

Tiongkok telah memegang gelar pemilik cadangan devisa terbesar di dunia sejak tahun 2006.

Besarnya cadangan ini adalah hasil langsung dari model ekonomi Tiongkok yang berorientasi pada bidang ekspor.

Surplus Perdagangan yang Konsisten menjadikan Tiongkok secara konsisten mencatat surplus perdagangan yang masif, di mana ekspor jauh melampaui impor.

Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) sering melakukan intervensi dengan membeli Dolar AS dari eksportir untuk menjaga nilai tukar Yuan tetap rendah.

Ini membuat barang ekspor Tiongkok kompetitif di pasar global, namun akumulasi Dolar AS inilah yang membentuk cadangan devisa.

Meskipun sebagian besar masih dalam bentuk aset berbasis Dolar AS (seperti Treasury Bills AS), Tiongkok telah aktif mendiversifikasi cadangannya dengan meningkatkan kepemilikan emas dan mata uang lainnya.

2. Jepang

Jepang memiliki cadangan devisa sebesar US$1,341 Triliun dan juga tercatat pada Juli 2025.

Sebagai negara dengan ekonomi terbeser ketiga di dunia, Jepang mempertahankan cadangan devisa yang sangat besar.

Cadangan ini diperlukan untuk mengelola pasar mata uang Yen dan menjaga stabilitas finansial.

Peran Jepang sebagai investor terbesar di dunia, dengan perusahaan dan institusinya memiliki aset luar negeri dalam jumlah besar.

Sama seperti Tiongkok, Jepang merupakan pemegang terbesar utang pemerintah AS (surat berharga AS), menjadikannya pemain kunci dalam pasar keuangan global.

Sentral Jepang (BOJ) menggunakan cadangan ini untuk intervensi guna menstabilkan Yen, terutama saat terjadi apresiasi Yen yang terlalu cepat dimana dalam kondisi ini bisa merugikan eksportir Jepang.

CADANGAN DEVISA-Tabel besarnya cadangan devisa tujuh negara dalam catatan bulan terakhir. Tujuh negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia tahun 2025.
CADANGAN DEVISA-Tabel besarnya cadangan devisa tujuh negara dalam catatan bulan terakhir. Tujuh negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia tahun 2025. (wionews.com)

3. Swiss (Switzerland)

Tercatatat pada Juli 2025 besar cadangan devisa yang  dimiliki oleh Swiss US$726 Miliar.

Tingginya cadangan Swiss relatif terhadap ukuran ekonominya sangatlah mencolok.

Hal ini terutama didorong oleh kebijakan moneter yang unik.

Kebijakan moneter tersebut ialah Reserve Minimum,Lombard Rate dan Swaps Valuta Asing, dimana kebijakan tersebut dapat menjaga stabilitas harga dan likuiditas bank.

Franc Swiss (CHF) secara historis dianggap sebagai mata uang safe-haven, hal ini karena kestabilannya yang tinggi dan daya tahan terhadap krisi global.

Hal ini menyebabkan aliran masuk modal asing yang besar, yang dapat memperkuat Franc secara berlebihan.

Bank Sentral Swiss (SNB) sering melakukan penjualan Franc secara besar-besaran dan membeli aset asing (Dolar AS, Euro) untuk mencegah Franc menguat terlalu cepat.

Penguatan Franc yang berlebihan dapat menyebabkan deflasi dan merugikan sektor ekspor.

Tindakan inilah yang mengakumulasi cadangan devisa mereka.

4. India

India memiliki cadangan devisa US$700 Miliar  yang tercatat pada Agustus 2025.

India telah menunjukkan pertumbuhan cadangan devisa yang kuat, yang merupakan indikator penting dari stabilitas ekonomi makro dan kepercayaan investor.

Arus masuk investasi asing langsung (FDI) dan investasi portofolio asing (FPI) yang signifikan, tertarik oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat dan pasar domestik yang besar.

Reserve Bank of India (RBI) secara aktif membeli Dolar AS untuk meredam apresiasi Rupee India (INR) yang dapat merugikan ekspor.

India juga telah meningkatkan porsi cadangan emasnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset.

5. Rusia

Cadangan devisa Rusia US$713 Miliar pada tahun 2025.

Cadangan devisa Rusia sebagian besar terkait erat dengan pendapatan dari ekspor komoditas, terutama minyak dan gas.

Ketika harga komoditas yakni minyak tinggi, pendapatan ekspor Rusia meningkat drastis, yang otomatis menambah cadangan devisa.

Bank Sentral Rusia telah aktif mengurangi kepemilikan Dolar AS dan meningkatkan kepemilikan emas serta mata uang seperti Euro dan Yuan Tiongkok sebagai respons terhadap risiko sanksi.

Cadangan ini menjadi benteng pertahanan utama terhadap ketidakpastian geopolitik.

6. Taiwan

Cadangan devisa Taiwan mencapai US$603 Miliar.

Sebagai pusat manufaktur teknologi, khususnya semikonduktor, cadangan devisa Taiwan mencerminkan keberhasilan ekspornya.

Permintaan global yang terus meningkat untuk produk teknologi dan semikonduktor yang dimana Taiwan adalah produsen utamanya menghasilkan surplus perdagangan yang besar dan terus menerus.

Bank sentralnya mempertahankan kontrol yang hati-hati terhadap nilai tukar untuk memastikan bahwa ekspornya tetap kompetitif di pasar global, menghasilkan akumulasi mata uang asing.

7. Arab Saudi

Tercatat pada Juli 2025 cadangan devisa Arab  Saudi ≈ US$450-478 Miliar.

Meskipun cadangan devisa Arab Saudi dikelola dalam berbagai entitas termasuk Bank Sentral dan Dana Investasi Publik/PIF, kekayaannya berasal dari satu sumber utama.

Kekayaan negara ini didorong oleh pendapatan besar dari ekspor minyak mentah.

Fluktuasi harga minyak global sangat memengaruhi cadangan devisa negara ini.

Ketika harga minyak tinggi, cadangan meningkat pesat, dan sebaliknya.

Cadangan ini digunakan untuk menstabilkan anggaran negara dan membiayai proyek-proyek ambisius seperti Visi 2030 untuk diversifikasi ekonomi.

Baca juga: 5 Negara Terkaya di Dunia Termasuk India yang Memiliki Pertumbuhan Ekonomi Tercepat

Secara umum, tingginya cadangan devisa pada tujuh negara ini menandakan peran sentral mereka dalam perdagangan dan keuangan global, baik sebagai produsen massif seperti  Tiongkok, Arab Saudin maupun sebagai pemain finansial strategis seperti Jepang, Swiss.

Cadangan tersebut pada dasarnya merupakan polis asuransi termahal di dunia yakni sebagai surat perjanjian yang menjamin stabilitas harga dan perekonomian mereka di tengah gejolak ekonomi global.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)

Tags:
Top RankEkonomiAmerika SerikatRusiaTiongkokSwissJepangIndiaTaiwanArab Saudi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved