Top Rank
5 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia Tahun 2025, Maluku Utara Teratas
Berikut daftar lima provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia pada tahun 2025 berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS).
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa perekonomian Indonesia pada Triwulan II-2025 tumbuh sebesar 5,12 persen (Year-on-Year).
Secara kumulatif Semester I-2025, pertumbuhan tercatat sebesar 4,99 persen (Cumulative-to-Cumulative).
Meskipun Pulau Jawa masih menjadi kontributor PDB terbesar (sekitar 56,94 persen), mesin pertumbuhan tercepat secara laju pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sepenuhnya didominasi oleh provinsi-provinsi di luar Jawa, didukung oleh kebijakan hilirisasi mineral dan pemulihan pariwisata.
Berikut adalah 5 provinsi di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada Triwulan II-2025 berdasarkan pada laman bps.go.id.
1. Maluku Utara: 32,09 persen
Maluku Utara sekali lagi mencetak rekor pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional, mencapai angka fantastis 32,09 persen.
Laju pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata nasional dan telah berlangsung konsisten selama beberapa kuartal terakhir.
Pertumbuhan luar biasa ini hampir seluruhnya didorong oleh kinerja superior Sektor Industri Pengolahan yang terkait dengan investasi asing di bidang nikel.
Pembangunan dan operasional kompleks industri pengolahan (smelter) nikel berskala besar telah menciptakan permintaan agregat yang masif.
Baca juga: 10 Taman Nasional Dunia yang Diakui UNESCO, Indonesia Mendominasi Pusat Taman Nasional Dunia
Aktivitas ini memicu ledakan di sektor-sektor pendukung seperti Konstruksi (pembangunan infrastruktur pabrik dan hunian), Listrik dan Gas (kebutuhan energi smelter), serta Transportasi dan Pergudangan (logistik bahan baku dan produk jadi).
2. Sulawesi Tengah: 7,95%
Di posisi kedua, Sulawesi Tengah (Sulteng) membukukan pertumbuhan PDRB yang sangat kuat sebesar 7,95%.
Sulteng menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat industri berat di Indonesia.
Sama seperti Maluku Utara, pendorong utama ekonomi Sulteng adalah Sektor Industri Pengolahan yang berfokus pada mineral.
Keberadaan kawasan industri terpadu seperti Morowali menjadi katalis utama, dengan fokus pada pengolahan bijih nikel menjadi feronikel dan produk bernilai tambah lainnya.
Kinerja ekspor yang tinggi dari produk-produk industri ini menjadi sumber penerimaan devisa utama, sekaligus menopang surplus perdagangan daerah.
3. Kepulauan Riau (Kepri): 7,14%
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menempati urutan ketiga dengan pertumbuhan sebesar 7,14%.
Pertumbuhan Kepri didukung oleh posisi geostrategisnya sebagai pintu gerbang dan pusat manufaktur di Indonesia bagian barat.
Kekuatan ekonomi Kepri berasal dari sektor yang berbeda dari Maluku dan Sulawesi, yaitu fokus pada manufaktur berorientasi ekspor dan jasa logistik maritim.
Kinerja positif dari industri elektronik, permesinan, dan galangan kapal di kawasan perdagangan bebas (FTZ) Batam, Bintan, dan Karimun.
Dalam bidang jasa terlihat peningkatan signifikan pada Sektor Transportasi dan Pergudangan seiring pulihnya arus perdagangan barang internasional dan aktivitas Pelabuhan.
4. Bali: 5,95%
Pulau Bali mencatatkan pertumbuhan PDRB sebesar 5,95%.
Angka ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang solid dan berkelanjutan, melewati rata-rata pertumbuhan agregat Pulau Jawa (5,24%).
Pendorong utama dari tingginya pertumbuhan ekonomi di bali ialah pada sektor pariwisata global.
Ekonomi Bali kembali stabil karena pulihnya sektor pariwisata secara total.
Kenaikan tajam dalam jumlah dan durasi tinggal wisatawan mancanegara dan domestik, yang mendorong okupansi atau pemesanan hotel dan aktivitas restoran.
Peningkatan aktivitas pariwisata ini memberikan multiplier effect yankni efek ganda pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta Jasa Perusahaan dan Jasa Lainnya yang terkait dengan industri kreatif dan hospitality (pelayanan).
5. Sulawesi Tenggara: 5,89%
Sulawesi Tenggara (Sultra) menutup daftar lima besar dengan pertumbuhan PDRB sebesar 5,89%.
Provinsi ini memperkuat kluster pertumbuhan yang berpusat di Sulawesi.
Pertumbuhan Sultra didorong oleh tingginya permintaan komoditas pertambangan dan pengelolaan industri.
Pada sektor pertambangan dan penggalian ditandai dengan peningkatan volume produksi nikel dan mineral lainnya.
Faktor selanjutnya ialah mulai berkembangnya industri pengolahan di tingkat yang lebih rendah dan menengah.
Peningkatan aktivitas dari sektor primer ini mendorong pertumbuhan di sektor perdagangan dan jasa transportasi lokal.
Baca juga: 5 Daerah dengan UMK Tertinggi di Jawa Timur Tahun 2025: Pasuruan dan Mojokerto Masuk
Data BPS ini menunjukkan keberhasilan kebijakan hilirisasi yang mampu menggeser sentra pertumbuhan ekonomi ke luar Jawa.
Meskipun demikian, tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola pertumbuhan super cepat ini, terutama di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah, agar tidak menimbulkan disparitas pendapatan yang tinggi dan dapat diterjemahkan menjadi kesejahteraan yang merata bagi seluruh penduduk daerah tersebut.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)