Top Rank
5 Negara Paling Serius Tangani Iklim Ekstrem 2025: Bukti Adaptasi-Mitigasi, Ada Tetangga Indonesia
Berikut daftar lima negara dengan penanganan serius mengenai iklim ekstream di 2025,dengan cara adaptasi dan mitigasi.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
Negara ini mendapat nilai 'Sangat Tinggi' untuk kategori Kebijakan Iklim dan Energi Terbarukan.
Negara ini menghasilkan sekitar 86 persen dari total listriknya dari sumber rendah karbon (data 2025), dengan energi angin menyumbang hampir 60 persen.
Denmark berkomitmen untuk mencapai pengurangan emisi CO2 sebesar 70 persen pada tahun 2030 dan netralitas karbon pada tahun 2050, didukung oleh pajak karbon yang mahal untuk industri.
3. Filipina (Ketahanan Bencana, Adaptasi)
Filipina menunjukkan keseriusan karena terletak di jalur topan paling aktif di dunia.
Bencana yang makin intens memaksa pemerintah dan komunitas untuk mengutamakan ketahanan.
Filipina adalah negara yang paling sering terkena dampak peristiwa cuaca ekstrem berulang selama periode jangka panjang (1993–2022).
Filipina menduduki Peringkat ke-7 dalam CCPI 2025, menandakan kinerja yang relatif baik di antara negara berkembang, terutama dalam Kebijakan Iklim.
Upaya konkritnya adalah investasi dalam peta bahaya (geo-hazard mapping) dan penegakan kode bangunan tahan angin dan gempa untuk meminimalkan dampak Topan.
4. Swedia (Transisi Energi Bersih, Mitigasi)
Swedia memegang peran kunci dalam menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan seiring dengan dekarbonisasi total, didukung oleh salah satu harga karbon tertinggi di dunia.
Swedia menempati Peringkat ke-11 dan mendapat nilai 'Sangat Tinggi' dalam kategori Energi Terbarukan.
Negara ini telah hampir sepenuhnya menghilangkan penggunaan minyak dan batu bara dalam pemanasan domestik.
Inovasi mereka yang paling menonjol adalah pengembangan teknologi Green Steel (Hybrit Project) yang bertujuan untuk menghasilkan baja tanpa emisi CO2, menunjukkan keseriusan dalam mengatasi emisi dari industri yang paling sulit.
5. Brasil (Perlindungan Bioma Global, Mitigasi)