Chord Gitar dan Lirik Lagu Jakarta Hari Ini - For Revenge feat Stereo Wall: Akhirnya Ku Menyerah

TRIBUNWOW.COM - Berikut chord dan lirik lagu Jakarta Hari Ini oleh For Revenge feat Stereo Wall, kunci gitar mudah dimainkan.

 Jakarta hari ini  
Tak pernah sama  
Jika dahulu ku tak pernah
Membuatmu kecewa  

Jakarta hari ini  
Tak pernah ada  
Jika dahulu ku tak pernah
Membuatnya menyeka  
Air mata  

Tentang sebuah pesan menyapa
Menjelang hari bahagia   
Tanpa namaku yang di sana
Temanimu selamanya   
Menyakitkan   
Ini terlalu satir  
Terlampau getir untuk diterima  

But perhaps you hate a thing 
And it's good for you 
And perhaps you love a thing 
It's bad for you  

 Yang datang dan pergi
 Kan membuatmu mengerti
Kadang kita perlu tersakiti
Tuk mengenal perih
Yang datang dan pergi
Semua yang harus dilalui
Kadang kita perlu tersakiti
Tuk menjadi manusia  

C D Em G
C D Em G

 Akhirnya ku menyerah  
Maafkan ku yang menyela  
Jika dahulu ku tak pernah
Membuatmu bahagia  

Akhirnya ku mengalah  
Dan biarkan kau menyala  
Meski harus ku lewati
Pedih yang tiada akhirnya  

Akhirnya ku menyerah  
Maafkan ku yang menyela  
Jika dahulu ku tak pernah
Membuatmu bahagia  

Akhirnya ku mengalah  
Merelakanmu dengannya  
Dan rayakanlah   
Hari-hari terindahmu 
Di sana

Baca juga: Chord Gitar Lagu 123456 - Budi Doremi, Lirik Lagu Satu Kali Ku Bertemu Dualam Sudah Rasaku

Makna Lagu Jakarta Hari Ini 

Lagu "Jakarta Hari Ini" adalah kolaborasi emosional antara band modern rock For Revenge dan Stereo Wall, yang dirilis pada 30 April 2021 sebagai bagian dari album Perayaan Patah Hati – Babak 1.

Diciptakan oleh Moch Boniex Nurwega dan Rizki Djaling, lagu ini membawa makna mendalam tentang penyesalan yang datang terlambat setelah tokoh "aku" menyakiti pasangannya di masa lalu, yang digambarkan melalui lirik yang penuh kerinduan dan rasa bersalah. 

Jakarta dalam lagu ini bertindak sebagai metafora untuk kenangan dan keadaan yang tak lagi sama, mengingatkan tokoh utama pada kesalahan yang telah membuat mantan kekasihnya menemukan kebahagiaan bersama orang lain. 

Puncaknya, lagu ini menyampaikan pesan filosofis bahwa rasa sakit dan kehilangan pada liriknya "Kadang kita perlu tersakiti ''Tuk menjadi manusia" adalah bagian tak terpisahkan dari proses pertumbuhan dan pendewasaan diri, yang berujung pada penerimaan pahit dan keikhlasan untuk merelakan.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)