Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Nangis Peluk Siswa Program Barak Militer: Urusan Rasa Bukan Administrasi Negara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LEPAS SISWA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjawab pertanyaan wartawan saat menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dedi Mulyadi mengaku tidak bisa membendung air matanya karena ikut merasakan momen haru para siswa saat bertemu dengan orangtua

TRIBUNWOW.COM - Para siswa yang mengikuti program pendidikan berkarakter di barak militer turut dalam upacara Hari Kebangkitan Nasional, Selasa (20/5/2025).

Dalam acara itu, hadir pula Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang terlihat menangis saat memeluk para siswa.

Hal tersebut terjadi di Lapangan Gasibu, Kota Bandung.

Baca juga: Minta KPAI Tak Cuma Komentari Siswa di Barak, Dedi Mulyadi: Kalau Merasa Salah, Mari Turun Bersama

Para siswa turut mengikuti upacara yang dilanjutkan dengan parade defile dan terakhir bertemu orangtua mereka.

Dedi Mulyadi mengaku tidak bisa membendung air matanya karena ikut merasakan momen haru para siswa saat bertemu dengan orangtua setelah selama dua pekan menjalani pendidikan di Dodik Bela Negara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

"Ya gimana, ini kan urusannya rasa. Urusan hati, urusan cinta. Siapa sih yang tidak terharu, orangtua bertemu anaknya saat anaknya sudah berubah," ujarnya kepada awak media di Gedung Sate, Kota Bandung.

Dia menekankan bahwa program pendidikan berkarakter yang digagasnya tersebut dilatarbelakangi oleh rasa sayang dan peduli terhadap nasib para remaja. 

Karena itu, para orangtua dan siswa peserta menyambut program ini dengan baik. Banyak orangtua pun berterima kasih karena program ini sudah mengubah perilaku negatif anak-anak mereka. 

"Ini adalah rasa, karena untuk itu saya sampaikan apa yang saya lakukan, dasarnya hati. Kalau yang saya lakukan dasarnya hati, maka diterimanya oleh rasa dan melahirkan cinta," kata Dedi. 

Baca juga: PDIP Vs Dedi Mulyadi soal Menggaji Warga Jakarta, Respons Pepatah Rumput Tetangga Lebih Hijau

Dedi menegaskan, melalui program ini, dirinya sedang membangun hubungan pemerintah dengan rakyat. 

Dengan demikian, rakyat pun bisa merasakan bahwa negara hadir di tengah persoalan yang mereka hadapi, terkhusus soal kenakalan remaja. 

"Ini urusan rasa, bukan urusan-urusan administrasi kenegaraan," tuturnya. 

Program ini, kata dia, adalah jawaban untuk pihak-pihak yang meragukan kebijakannya yang menyerahkan siswa bermasalah kepada TNI untuk dididik dan dibina agar bisa semakin baik. 

"Jadi, ini salah satu bukti bahwa semua orang, bukan semua orang ya, banyak orang meragukan apa yang dilakukan oleh Pemprov Jabar, tetapi akhirnya waktu yang menjawab," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tangis Dedi Mulyadi Pecah Saat Peluk Siswa Pendidikan Karakter: Ini soal Hati..."