Ledakan Amunisi Kadaluwarsa di Garut

Pengurus Desa soal Warganya Tewas di Ledakan Amunisi Garut: Tak Mungkin Mulung, Lokasi Dijaga Ketat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LEDAKAN AMUNISI - Dalam insiden ledakan amunisi di Garut, sebanyak 9 orang warga sipil tewas sementara 4 anggota TNI juga menjadi korban meninggal.

TRIBUNWOW.COM - Terjadi ledakan amunisi kadaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).

Dalam insiden itu, sebanyak 9 orang warga sipil tewas sementara 4 anggota TNI juga menjadi korban meninggal.

Aparartur desa setempat, Doni David membantah pernyataan soal warga yang memulung sisa ledakan dalam pemusnahan amunisi kadaluwarsa itu.

Baca juga: Sosok Warga Sipil yang Tewas dalam Ledakan Amunisi di Garut, Ikut Memilih hingga Susun Senjata TNI

Menurut David, TNI memang melibatkan warga dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut.

Keterangan tersebut disampaikan Doni menanggapi video berdurasi 44 detik yang menampilkan korban Rustiawan.

Rustiawan terlihat memegangi dan memeriksa objek yang tampak seperti amunisi atau proyektil.

Ia duduk di tanah dengan posisi membungkuk. Dia mengenakan pakaian lengan panjang bermotif loreng abu-abu.

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025).

Ia menuturkan, sejumlah warga selama ini memang dipercaya membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.

Baca juga: Viral Video saat Warga Sipil Bantu TNI Musnahkan Amunisi Kadaluwarsa, Memang Sengaja Dilibatkan

Doni menegaskan, kabar yang beredar soal korban tewas akibat memulung sisa ledakan merupakan informasi yang keliru.

Dia menyebut selama ini warga memang dipercaya oleh TNI untuk membantu proses pemusnahan.

"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkap dia.

Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga amal ibadah pada korban diterima di sisi Allah," ungkapnya.

Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyebut sejumlah warga itu berada di sekitar lokasi pemusnah bom awalnya.  

Halaman
12