Sikap humanis yang diperlihatkan Erika, membuatnya sering dipuji oleh berbagai kalangan suporter yang menyaksikan BRI Liga 1.
"Lebih banyak sisi positifnya selama jadi steward, lebih suka kedisiplinannya di Manahan, petinggi-petinggi juga ramah-ramah istilahnya menghargai kita disapa, diajak salaman," ucap dia.
"Biasanya yang bikin semangat itu waktu diacungi jempol sama petinggi-petinggi gitu, disemangati juga," jelasnya sambal tertawa.
Perempuan berusia 24 tahun itu bersyukur bisa memiliki pengalaman mengamankan pertandingan, terutama di Stadion Manahan, Solo.
Bukan hanya BRI Liga 1 saja, Erika juga ikut andil dalam beberapa event pertandingan internasional yang digelar di Stadion Manahan.
Erika langsung teringat momen dirinya pertama kali mendaftar di PT Senapati Wijaya Abadi penyedia jasa keamanan di Stadion Manahan.
Kala itu, Erika yang masih menjadi mahasiswa melewati berbagai seleksi agar bisa bergabung dengan PT Senapati Wijaya Abadi.
Tidak disangka setelah diterima, Erika yang awalnya tidak suka dengan sepak bola malah mendapatkan tugas dan berperan penting mengamankan pertandingan BRI Liga 1.
"Saya dari resimen mahasiswa (menwa) dari kampus gitu, dihubungi cari personel cowok dan cewek, saya yang bertahan sampai sekarang sudah tiga tahun," kata Erika.
"Kalau pun enggak di Senapati mungkin saya tidak akan ke Stadion Manahan, karena tidak suka dan tidak pernah nonton sepak bola juga," tutupnya.
Ball Kids Perempuan di BRI Liga 1
Bukan cuma bagian keamanan saja, perempuan juga bisa berperan saat pertandingan BRI Liga 1 berlangsung.
Contohnya ball kids perempuan di Stadion Manahan sangat memiliki peran penting dalam menyukseskan suatu laga BRI Liga 1.
Berbagai persiapan dilakukan ball kids perempuan sebelum pertandingan dimulai, seperti yang dijelaskan oleh Dian Nurrohman.
Dian Nurrohman seorang ball kids perempuan membeberkan persiapan sebelum pertandingan dimulai hingga tugas-tugasnya di lapangan.