Namun, keterkejutan juga mewarnai reaksi mereka, karena selama ini Nardi dan Hendra tidak tercatat aktif dalam daftar penerima bantuan rutin.
Pemerintah Desa Kertahayu mengakui adanya kekeliruan dalam pendataan dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program bantuan sosial di wilayah mereka.
Kisah Nardi dan Hendra menjadi cermin bahwa di balik laporan-laporan keberhasilan program sosial, masih ada pekerjaan rumah besar, memastikan tidak ada satu pun warga yang luput dari perhatian.
Ketika sistem administrasi tidak berjalan sempurna, yang menjadi korban adalah mereka yang paling rentan, seperti Nardi dan Hendra, yang berjuang diam-diam dalam sunyi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Priangan dengan judul Viral Kisah Ayah dan Anak Tinggal di Gubuk Reyot, Terpaksa Minum Air Karena Tak Punya Beras