Masalah penelitian mungkin bisa saja berasal dari peneliti itu sendiri, namun sebaiknya masalah penelitian merupakan suatu hal yang memang dirasakan oleh masyarakat dan bukan hanya dirasakan atau disangkakan oleh peneliti sendiri saja.
Dikutip dari Spradley, tema budaya adalah prinsip kognitif yang bersifat tersirat maupun tersurat, berulang dalam sejumlah domain dan berperan sebagai suatu hubungan di antara berbagai subsistem makna budaya.
Etnografer biasanya menyampaikan suatu suasana kebudayaan dengan cara menggunakan pendekatan inventarisir inventory approach dengan dibagi ke dalam kategori: 1. kekerabatan/ kinship 2. kebudayaan material/ material culture 3. hubungan sosial/social relationship.
3. Munculnya etnografi digital atau virtual dilatarbelakangi oleh perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di masyarakat.
Etnografi mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Baca juga: Kunci Jawaban Antropologi Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka, Halaman 35 36, Justice for Ishi
Dalam perkembangan studi etnografi baru (digital atau virtual) diharapkan periset dapat menemukan cara efektif dan efisien dalam menemukan pola komunikasi sebagai penentu identifikasi budaya dari informan, kelompok budaya, maupun dalam lingkup organisasi pada ruang maya.
4. Tahap menyusun etnografi yang pertama adalah menentukan tema/ masalah budaya yang akan diangkat.
Langkah pertama ini penting dalam melakukan penelitian karena dapat mengidentifikasi latar belakang pentingnya dilakukan penelitian etnografi, rancangan bentuk apa yang akan digunakan, dan bagaimana tujuan terkait dengan masalah penelitian yang akan dikaji.
Faktor-faktor ini perlu diidentifikasi dalam ketiga bentuk etnografi dan studi kasus.
Tujuan penelitian dan tipe masalah yang ingin teliti akan secara signifikan berbeda, tergantung pada apakah peneliti akan melakukan penelitian etnografi realis, studi kasus atau kritis.
5. Perbedaan etnografi dengan penelitian sosial lainnya terutama kualitatif adalah terkait dengan fokus dan tujuan penelitian.
Selain itu perbedaan etnografi dengan pendekatan penelitian kualitatif lainnya terletak pada tahap analisis data serta dalam etnografi, objek penelitian atau partisipan yang diamati atau memberikan informasi terkait topik yang diteliti oleh etnografer disebut dengan informan atau interlokutor, bukan responden seperti pada penelitian kuantitatif.
Di samping itu, ada kelebihan secara teknis yang membedakan etnografi dengan penelitian sosial yang lain adalah:
• Menghasilkan pemahaman yang mendalam. Karena yang dicari dalam penelitian ini bukan hal yang tampak, melainkan yang terkandung dalam hal yang nampak tersebut
• Mendapatkan atau memperoleh data dari sumber utama yang berarti memiliki tingkat validasi yang tinggi.