Bursa Transfer PSIS Semarang

Aib PSIS Semarang 1 per 1 Mulai Dibongkar: Sederet Bintang Segera Angkat Kaki Musim Depan Nyata?

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi kemenangan penggawa PSIS Semarang kontra PSBS Biak di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Minggu (26/1/2025). Aib PSIS Semarang 1 per 1 mulai dibongkar, sinyal 4 idola bintang angkat kaki musim depan nyata? Berikut kansnya.

TRIBUNWOW.COM - Aib PSIS Semarang 1 per 1 mulai dibongkar, sinyal 4 idola bintang angkat kaki musim depan nyata? Berikut kansnya.

Dilansir TribunWow.com, nasib tak mengenakan dialami PSIS Semarang.

Sudah tiga pemain utarakan pernyataan secara terbuka membongkar aib yang dilakukan belum lama ini oleh PSIS Semarang.

Mulai dari dua pemain yang notabene masih berstatus pemain PSIS Semarang yakni Evandro Brandao dan Roger Bonet atau Ruxi.

Baca juga: Update Transfer Obral PSIS Semarang: Customer 1 per 1 Muncul, 2 Ikon Kans Dibajak Persib & Arema

Namun akhirnya, seusai menyatakan suaranya, Evandro dan Ruxi memutuskan untuk akhiri kerjasama dengan PSIS Semarang.

Dan terbaru yakni bekas pemain PSIS Semarang musim 2023/2024 lalu asal Brasil, Vitinho.

Di mana, Vitinho sama seperti Evandro Brandao dan Rogert Bonet, mem-blow up pernyataannya melalui Instagram pribadi, Senin (14/4/2025).

"PERNYATAAN RESMI

Oleh Victor Carvalho

Saya ingin menyampaikan secara terbuka situasi tidak menyenangkan yang saya alami dengan PSIS Semarang, klub yang saya bela pada musim sebelumnya.

Pada Februari 2024, saya mengalami cedera serius saat bermain untuk klub. Pada saat kejadian tersebut, saya sudah memiliki tunggakan gaji selama tiga bulan yang belum dibayarkan. Setelah cedera, pihak klub tidak hanya gagal melunasi pembayaran tersebut, tetapi juga tidak membayarkan bonus kinerja yang seharusnya saya terima sesuai kontrak.

Karena tidak adanya tindakan dari pihak klub, saya terpaksa menanggung sendiri sebagian besar biaya operasi, termasuk biaya transportasi antara Jakarta dan Semarang, akomodasi di Jakarta, serta tiket penerbangan kembali ke Brasil untuk saya, istri saya, dan anak saya. Selama masa pemulihan, klub tidak memberikan dukungan sama sekali-baik bantuan medis maupun bantuan finansial.

PSIS Semarang sebelumnya telah berkomitmen untuk menyelesaikan semua tunggakan sesuai keputusan FIFA paling lambat tanggal 11 April 2025. Namun, saya baru saja menerima informasi bahwa klub telah memutuskan untuk menghentikan semua pembayaran yang seharusnya dibayarkan kepada saya, meskipun saya telah secara resmi mengajukan permintaan pelarangan pendaftaran pemain (transfer ban) kepada Komite Disiplin FIFA. Permintaan ini telah diterima dan sanksi tersebut kini telah diberlakukan oleh FIFA dan PSSI.

Saya tidak merasa senang harus menyampaikan hal ini secara publik. Namun, saya percaya bahwa keterbukaan diperlukan demi transparansi. Saya selalu bersikap profesional, berdedikasi, dan menghormati klub-klub yang saya bela. Sekarang, saya menyerukan kepada otoritas yang berwenang untuk memastikan bahwa hak-hak saya sebagai atlet dan pekerja ditegakkan sebagaimana mestinya.

Hormat saya,

Halaman
1234