Banned FIFA jadi indikasi pertama dan terkini yang kans membuat Bernardo Tavares berpikir dua kali untuk melanjutkan masa baktinya di PSM Makassar.
Dikutip TribunWow.com dari laman https://knowledge.fifa.com/registration-bans, PSM Makassar dan Persik Kediri masuk ke dalam rilis tim yang dijatuhi sanksi FIFA.
Terkhusus PSM Makassar, sanksi sudah membelenggu Juku Eja sejak 28 Maret 2025 lalu.
PSM Makassar mendapatkan sanksi berupa larangan melakukan pergerakan di bursa transfer selama tiga periode.
Hal itu tentu saja bakal mematikan pergerakan Bernardo Tavares untuk memperkuat skuadnya musim depan.
Meski begitu, sanksi otomatis dicabut jika PSM Makassar bisa menyelesaikan permasalahannya.
Jika gagal, tak menutup kemungkinan opsi hengkang ke PSIM Yogyakarta yang kini meminatinya jadi opsi menarik yang bisa saja dilakukan.
Baca juga: Giovanni Costantino Condong Gabung Bhayangkara FC? Ini Bocoran Target Utama Pelatih PSIM Yogyakarta
Isu Gaji Sering Nunggak
Kedua terkait dengan isu sensitif perihal gajinya yang sering ditunggak oleh PSM Makassar.
Di mana, Bernardo Tavares bukan cuma sekali keluhkan gajinya mengalami penunggakan selama menahkodahi PSM Makassar.
Keluhan terkini dilontarkan Bernardo Tavares pada Februari lalu pada momen konferensi pers.
"Kami tidak ada gaji, tidak ada bonus. Padahal kami akan bermain besok," tutur pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares dikutip dari Instagram akun seputar sepak bola Indonesia @liga_dagelann pada Rabu (5/2).
Bahkan, dalam konferensi pers tersebut, Bernardo Tavares mengaku sudah lelah dengan situasi yang dialaminya beberapa kali di PSM Makassar.
"Tentu saya sendiri dan banyak dari pemain sudah lelah dengan situasi ini," lanjutnya.
Dengan acap kalinya tunggakan gaji dialami Bernardo Tavares, tak menutup kemungkinan, tawaran dari PSIM Yogyakarta bisa jadi momentumnya untuk hengkang.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News