"Hisab sifatnya informatif dan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab," ujar Cecep.
Diketahui, Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam, Abu Rokhmad sebelumnya menjelaskan bahwa ada beberapa rangkaian acara yang akan digelar selama sidang isbat.
Sidang Isbat akan diawali dengan seminar terkait metode yang bisa digunakan untuk melihat posisi bulan, yakni metode hisab atau perhitungan astronomi, dan rukyat atau menggunakan pandangan mata.
Setelah seminar hisab-rukyat, Kemenag akan menggelar sidang isbat secara tertutup dan hasilnya akan diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB.
Sebagai informasi, untuk metode hisab, pemerintah Indonesia berpatokan pada kriteria MABIMS untuk menentukan awal bulan hijriah, yakni ketika ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret