Kunci Jawaban

Simak Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka: Orang-orang yang Diselamatkan Allah Hal 42

Editor: auliamajd
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Siswa sedang Bertanya dengan Guru di Kelas. Inilah kunci jawaban dari buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka yang membahas halaman 42.

TRIBUNWOW.COM - Inilah kunci jawaban dari buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka karangan Sholeh Baedoy, dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2004 yang membahas halaman 42.

Di halaman 42 buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka, ada materi latihan soal Bab 2 dan siswa diminta untuk mengerjakannya.

Seyogianya, sebelum membuka artikel kunci jawaban ini, siswa harus mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal Mata Pelajaran PAI untuk Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 93

Baca juga: Simak Kunci Jawaban PAI Kelas 6 Kurikulum Merdeka: Menjaga atau Melestarikan Lingkungan Hal 149

Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Hal 42

Aktivitasku

Tuliskan sebuah pengalaman Orang-orang yang Diselamatkan Allah dari musibah!

Jawaban :

"Pertolongan yang Tak Terduga"

Pada suatu sore yang cerah, di sebuah kota kecil, tinggal seorang pria bernama Amir. Amir adalah seorang pedagang kecil yang memiliki toko kelontong. Hidupnya sederhana, namun penuh dengan rasa syukur karena memiliki keluarga yang sehat dan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kehidupan bahagianya tiba-tiba berubah drastis.

Pada suatu hari, Amir sedang dalam perjalanan pulang setelah menutup tokonya. Ketika melintas di sebuah jalan kecil yang sepi, sebuah mobil tiba-tiba melaju kencang menuju arahnya. Tanpa waktu untuk berpikir, Amir langsung melompat ke samping jalan untuk menghindar, namun kakinya terperosok dalam sebuah lubang besar di pinggir jalan. Mobil tersebut terus melaju dan menghantam tembok dengan keras. Dalam sekejap, seluruh dunia terasa berhenti bagi Amir. Dia terjatuh dengan tubuh yang terasa sakit, namun tak ada suara atau rasa kecelakaan yang menghantamnya. Hanya rasa kebingungannya yang menguasai.

Amir terbaring di jalan dan merasakan sekelilingnya gelap, namun ada sesuatu yang sangat aneh. Dalam hati, ia mulai berdoa, memanggil Allah agar memberinya pertolongan. "Ya Allah, jika ini adalah akhir hidupku, terimalah aku dengan penuh kasih sayang. Jika Engkau memberiku kesempatan untuk hidup, aku akan berusaha menjadi hamba yang lebih baik," doa Amir, meski terengah-engah dan kesakitan.

Tak lama kemudian, seorang pengendara motor yang kebetulan lewat melihatnya terjatuh. Tanpa ragu, orang itu langsung berhenti dan berlari menghampiri Amir. Dengan cepat, ia menelepon ambulans dan mencoba memberikan pertolongan pertama. Dalam beberapa menit, Amir dibawa ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, dokter memeriksa kondisi Amir dengan cermat. Ia mengalami beberapa luka ringan, tapi yang paling mengejutkan adalah tulang kakinya yang harus dioperasi. Dokter mengatakan bahwa jika ia terjatuh sedikit lebih keras atau terlambat ditolong, ia mungkin tidak akan selamat.

Beberapa hari setelah operasi, Amir terbangun di rumah sakit dengan rasa syukur yang mendalam. Ia mengingat doa-doanya saat dalam bahaya, dan menyadari betapa dekatnya pertolongan Allah dalam setiap detik kehidupannya. Meskipun kecelakaan itu hampir merenggut nyawanya, Amir percaya bahwa Allah mengirimkan pertolongan melalui orang yang tepat pada waktu yang tepat.

Sejak hari itu, Amir berubah. Ia mulai lebih tekun beribadah, lebih sabar, dan lebih bersyukur atas setiap nikmat kecil dalam hidupnya. Kejadian tersebut membuktikan bahwa Allah selalu memberikan pertolongan-Nya pada waktu yang tepat, bahkan saat kita tidak menyadarinya. Amir merasa telah diberikan kesempatan kedua dalam hidup, dan ia berjanji untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Halaman
12