Kunci Jawaban

Cek Kunci Jawaban Buku Pendidikan Pancasila untuk Kelas 11 SMA/MA/SMK/MAK Bab 1 Halaman 30

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cover Buku Pendidikan Pancasila Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka. Soal Uji Kompetensi Bab 1 Terdapat di Halaman 30, diakses Sabtu (15/3/2025).

Kelima sila tersebut membentuk satu kesatuan sebagai dasar dan ideologi negara yang makna dan penerapannya tidak bisa dipisah-pisah.

Dalam konteks ini, sebagai sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa hadir menjadi sila yang memimpin atau menjiwai seluruh sila-sila lainnya.

Untuk itu, pengamalan sila ketuhanan dalam Pancasila tidak hanya dalam bentuk-bentuk peribadatan agama/keyakinan seseorang, tetapi lebih luas dalam bentuk sikap mengasihi sesama manusia, membangun persatuan bangsa, aktif berdemokrasi, hingga mewujudkan kesejahteraan bersama sebagaimana diajarkan dalam sila kedua sampai kelima.

Begitu pun sebaliknya, pengamalan seseorang terhadap sila kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam Pancasila, mesti dilihat sebagai bentuk keimanan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh sila pertama.

2. Hubungan sila pertama dan kelima. Keterkaitan atas keduanya melahirkan prinsip ketuhanan yang diamalkan dalam bentuk perilaku adil terhadap sesama serta berempati pada orang lain yang berada dalam kondisi kekurangan atau membutuhkan bantuan, seperti kemiskinan dan sebagainya.

Sebaliknya, berbagai perilaku yang mencerminkan empati atau sikap kepedulian sosial tersebut harus dianggap sebagai bentuk perwujudan keimanaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 167

Baca juga: Cek Kunci Jawaban Bahasa Inggris Tingkat Lanjut SMA Kelas 11, Reading, Activity 7, Halaman 51-52

3. Sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa, Pancasila seharusnya diaktualisasikan oleh setiap individu bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Namun demikian, dalam realitanya seringkali hal itu sulit praktikkan.

Ini membuktikan bahwa terkadang masyarakat masih mengabaikan pengamalan sila-sila Pancasila.

Ada beberapa contoh perilaku yang memperlihatkan bentuk pengamalan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) sila pertama, menghormati perbedaaan agama atau keyakinan lain; (2) sila kedua, menolong masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam; (3) sila ketiga, mempergunakan produk-produk buatan dalam negeri; (4) sila keempat, menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi dalam sebuah rapat; dan (5) sila kelima, tidak melakukan tindakan yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

4. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia karena Pancasila merupakan orientasi yang memandu negara Indonesia untuk mencapai tujuannya, yakni merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

Nilainilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial yang tercermin sebagai ekspresi budaya, corak perekonomian, kehidupan sosial, dan spiritualitas masyarakat yang terdapat di dalam Pancasila merupakan modal sekaligus penuntun bagi terwujudnya cita-cita tersebut.

Jika Pancasila sebagai ideologi negara ditinggalkan, mustahil tujuan atau cita-cita tersebut dapat terwujud.

Dengan demikian, Pancasila niscaya berkedudukan sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia.

5. Pancasila sebagai leitstar dinamis memiliki maksud bahwa Pancasila merupakan bintang penuntun yang menggerakkan dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam merespons dan mengantisipasi tantangan-tantangan setiap zaman yang terus berubah.

Halaman
123