Terkini Nasional

Hashim Adik Prabowo Sebut Dirinya Korban Sama dengan Mahasiswa yang Gelar Demo Indonesia Gelap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri acara deklarasi relawan Prabowo Mania 08 pada Minggu (12/3/2023). Foto kanan: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menerima Wing Kehormatan Penerbang TNI AU setelah menjajal terbang menggunakan pesawat F-16 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023). Terbaru, Demo mahasiswa dan kalangan masyarakat bertajuk Indonesia Gelap mendapat tanggapan dari adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

TRIBUNWOW.COM - Demo mahasiswa dan kalangan masyarakat bertajuk Indonesia Gelap mendapat tanggapan dari adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Hashim yang merupakan Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan jika para mahasiswa dan dirinya adalah sama-sama korban.

Para mahasiswa adalah korban dari berbagai informasi yang tidak benar soal efisiensi anggaran.

Baca juga: Prabowo Ditantang untuk Copot Mendes Yandri Susanto, 100 Hari Pertama Dianggap Tak Bekerja

Mula-mula, Hashim bilang bahwa penghematan anggaran sebesar 20 miliar dollar AS atau sekitar lebih dari Rp 300 triliun itu tidak mempengaruhi program besar pemerintah. 

Misalnya untuk alokasi beasiswa pendidikan tidak ada pemotongan yang dilakukan. 

"20 miliar dollar AS sebenarnya adalah angka minimum. Sebenarnya lebih dari itu. Ini semua akibat program dan proyek boros yang ditemukan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir, tanpa mempengaruhi proyek-proyek besar pemerintah," ujar Hashim di acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 di Jakarta, Kamis (27/2/2025). 

"Misalnya, tidak akan ada pengurangan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah. Tidak ada satupun pemotongan yang akan dilakukan. Pemerintah telah menjadi sasaran disinformasi, misinformasi, fake news (berita palsu) selama beberapa minggu terakhir," jelasnya.

Akibatnya, banyak pelajar dan mahasiswa turun ke jalan menggelar demo. 

Sehingga menurut Hashim, sama halnya dengan pemerintah, mahasiswa juga merupakan korban dari disinformasi. 

Baca juga: Respons Prabowo soal Demo Indonesia Gelap di Kongres Partai Demokrat: Yang Lihat Siapa?

"Banyak pelajar yang berdemonstrasi di jalanan, berdemonstrasi dengan informasi palsu bahwa beasiswa mereka akan dipotong atau tidak dihilangkan. Mereka adalah korban yang sama seperti kita," tuturnya. 

Hashim melanjutkan, dari penghematan anggaran 20 milar dollar AS per tahun, ke depannya sangat mungkin pemerintah bisa menyuntik anggaran sebesar 100 dollar AS untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

Besaran itu merupakan perkiraan total selama lima tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Peserta aksi Indonesia Gelap menghidupkan bom molotov ke arah polisi. Area Patung Arjuna Wijaya atau patung kuda, Gambir, Jakarta Pusat, menjadi panas pada Jumat (21/2/2025) malam. Semakin malam, aksi "Indonesia Gelap" yang sebelumnya berjalan tertib berubah chaos. (Kompas.com/ Intan Afrida Rafni)

Dengan suntikan anggaran yang ada, Hashim menyebut nantinya Danantara bisa berkolaborasi dengan investor asing untuk mendanai berbagai proyek strategis di Indonesia. 

Termasuk di bidang energi hijau.

"Inilah alasan mengapa saya menjadi jauh lebih optimis dalam empat bulan terakhir. Kami memiliki sarana untuk dapat membiayai diri kami sendiri," tutur Hashim. 

Halaman
12