TRIBUNWOW.COM - Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, saat hendak berpuasa, umat Muslim dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu.
Lantas, bagaimana jika mereka dalam kondisi belum suci dari hadast besar, dan belum mandi wajib?
Apakah lebih baik mendahulukan mandi wajib, atau makan sahur dahulu baru setelahnya mandi, meski imsakiyah bisa saja terlewat?
Bagaimana hukumnya mandi wajib setelah imsakiyah? Apakah puasanya tetap sah?
Baca juga: Masih Punya Utang Puasa? Segera Lunasi, Begini Cara Qadha Puasa Ramadhan Tahun Lalu
Terkait hal tersebut, Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Ustaz Wahid Ahmadi, menyampaikan hukum menjalankan mandi junub setelah imsak.
Ia mengatakan, umat Islam diperbolehkan berpuasa, meski dalam keadaan junub atau kotor setelah keluar mani atau bersetubuh.
Menurutnya, orang yang akan berpuasa, diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Sehingga, puasa orang yang baru mandi junub setelah waktu Subuh itu tetap sah.
Orang yang sudah sahur lalu melakukan hubungan badan atau jimak, dia diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Lalu, dia bisa menjalankan sholat Subuh dan meneruskan berpuasa.
Berbeda dengan seseorang melakukan hubungan badan secara sengaja saat masih berpuasa Ramadhan.
Seseorang tersebut harus membayar kafarrah sebagai gantinya.
Yakni bisa dengan cara membebaskan budak perempuan Muslim.
Namun, jika tidak ada, hal itu bisa diganti puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang fakir miskin.
Baca juga: Doa Niat Mandi Wajib, Apakah Boleh Dibaca di Kamar Mandi yang Ada WC-nya? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Tata Cara Mandi Wajib
1. Membaca basmalah