TRIBUNWOW.COM - SMAN 4 Karawang mengaku lalai dalam mendaftarkan siswanya ke perguruan tinggi jalur prestasi.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi langsung mendatangi SMAN 4 Karawang guna melihat detail kejadian itu.
Selain itu, Dedi Mulyadi akan memberi dukungan pada 3 petugas penginput data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS) SMAN 4 Karawang.
Baca juga: Ke mana Larinya Uang Rp 2,2 Miliar Anggaran Pemprov Jawa Barat yang Telah Dipangkas Dedi Mulyadi?
Ketiganya mendapatkan tambahan upah masing-masing Rp 2 juta rupiah.
Setelah datang langsung ke SMAN 4 Karawang, Dedi menyebut permasalahan terjadi karena kelalaian sekolah yang tidak menyediakan tenaga yang cukup untuk menginput data.
Penginput sebelumnya hanya satu orang tenaga honorer dan tidak diberi honor tambahan.
Padahal, petugas itu bertugas untuk menginput 136 siswa, mulai dari kelas 11 dan 12 dengan variabel mata pelajaran yang banyak.
Saat ini, petugas telah ditambah menjadi tiga orang.
"Saya ngasih support, tuh satu orang saya kasih honor dua juta untuk sampai selesai," kata Dedi di SMAN 4 Karawang, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Miliyaran Anggaran Dinas Luar Negeri yang Disiapkan Untuknya Dihapus: Ngapain?
Dedi juga meminta tiga operator yang telah ditunjuk saat ini untuk fokus bekerja dan tidak melayani terlalu banyak orang yang datang.
Sebab, tujuannya adalah menyelamatkan siswa agar bisa masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi.
"Menteri Pendidikan sudah memberikan ruang kan untuk mengentri kembali, selesaikan," kata mantan Bupati Purwakarta dua periode itu.
Adapun soal perbedaan data sekolah dengan Direktorat Pendidikan Tinggi, menurut Dedi, itu bisa diperbaiki.
"Perbedaan-perbedaan kami perbaiki dan kalau perlu tim untuk membantu mendorong agar ini cepat, saya kirim tim 100 orang, satu orang satu siswa kan gampang," ujar Dedi.
Kepala SMAN 4 Karawang Dida Siti Saadah membenarkan tenaga penginput data hanya satu orang.
Padahal, ia mengaku sudah mengintruksikan untuk menambah petugas dan menanyakan kesanggupan petugas.
Menurut dia, idealnya ada tiga orang petugas penginput data di SMAN 4 Karawang.
Dida mengatakan, waktu satu bulan yang diberikan untuk menginput data terlalu singkat.
"Dari tahun ke tahun sudah ada. Sudah pada paham sekolah. Kemudian mungkin tahun yang lalu waktunya tidak begitu singkat seperti ini. Kalau sekarang waktunya lebih singkat lagi," ujar Dida.
Dida juga mengaku sangat sedih dengan belum selesainya data PDSS SMAN 4 Karawang.
Karena itu, para siswa terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Diberitakan sebelumnya, seratusan siswa SMAN 4 Karawang, Jawa Barat, menggelar aksi protes lantaran gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Rabu (5/2/2025).
Hal ini dituding lantaran sekolah lalai merampungkan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Beri Dukungan Rp 2 Juta bagi Petugas Input PPDS SMAN 4 Karawang."