Meski memiliki karier yang mentereng saat menjadi pemain sepak bola, namun Patrick Kluivert yang santer menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia tersebut bisa dibilang tak terlalu meyakinkan rekam jejaknya.
Patrick Kluivert memulai debut kepelatihannya pada 2008 lalu, di mana ia menjadi pelatih penyerang klub Belanda AZ Alkmaar via Transfermarkt.
Setelah menjadi pelatih striker AZ Alkmaar, Patrick Kluivert pun sempat menjadi asisten pelatih Brisbane Roar yang kala itu dinahkodai oleh Ange Postecoglou, pelatih Tottenham Hotspur saat ini.
Sempat menjadi pelatih kepala FC Twente II pada 2011 selama 46 pertandingan, Patrick Kluivert sempat diajak Louis van Gaal untuk menjadi asisten pelatihnya di Belanda pada 2012 hingga 2014 silam.
Selepas menjadi asisten pelatih Belanda, Patrick Kluivert menjajal peruntungannya dengan melatih timnas Curacao pada 2015 silam, yang mana hanya berlangsung selama delapan pertandingan dengan rataan 1,38 poin per laga saja.
Patrick Kluivert pun sempat menjadi direktur olahraga dari Paris Saint-Germain pada 2016 sebelum diajak eks AC Milan Clarence Seedorf untuk menjadi asistennya di timnas Kamerun.
Patrick Kluivert juga sempat menjadi manajer akademi dari Barcelona pada 2019 hingga 2021 kemarin.
Terakhir, Patrick Kluivert sempat menjadi pelatih kepala klub Turki, Adana Demirspor dengan torehan 20 pertandingan dengan rataan 1,5 poin per laga.
Selama menjadi pelatih, Patrick Kluivert juga belum memiliki trofi semenjak debut kepelatihannya pada 2008 silam.
Dengan rekam jejak yang kurang mentereng tersebut, bisa dibilang Patrick Kluivert kurang meyakinkan apabila dipilih menjadi pengganti Shin Tae-yong seandainya ia benar-benar dipecat dari Timnas Indonesia kelak.
(TribunWow.com)