Terkini Internasional

Update Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Korban Tewas 62 Orang, Saksi Mata Ungkap Adanya Ledakan

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) pagi terekam kamera di pinggir bandara.

Petugas penyelamat berusaha membantu penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat, kata seorang pejabat bandara kepada Reuters.

Para pejabat mengatakan 173 penumpang merupakan warga negara Korea dan dua warga negara Thailand.

Badan pemadam kebakaran nasional mengatakan kebakaran awal berhasil dikendalikan pada pukul 09.46 pagi, 43 menit setelah panggilan darurat pertama diterima pada pukul 09.03 pagi.

Baca juga: Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan, Berawal dari Tabrak Burung, Ini Kronologi & Korban

Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan

Pilot pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 dari Bangkok diduga berupaya melakukan pendaratan darurat setelah roda pendaratan pesawat gagal berfungsi dengan benar.

Selama upaya pendaratan darurat, pesawat tidak dapat mengurangi kecepatannya secara memadai saat mendekati ujung landasan pacu.

Pesawat kemudian menabrak struktur bandara di ujung landasan pacu, mengakibatkan kerusakan parah pada badan pesawat dan memicu kebakaran.

Masih dari The Guardian, penerbangan Jeju Air dilaporkan telah mencoba satu pendaratan sebelum dipaksa untuk "berputar-putar" ketika roda pendaratan gagal turun secara normal.

Go-around adalah manuver penerbangan standar di mana pilot membatalkan upaya pendaratan dan berputar-putar untuk mencoba lagi.

Tabrakan burung diduga telah menyebabkan kerusakan roda pendaratan, meskipun hal ini masih dalam penyelidikan.

Sebagai informasi, Pejabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan “upaya habis-habisan untuk operasi penyelamatan” di Bandara Muan.

“Semua instansi terkait harus mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk menyelamatkan personel,” katanya kepada para pejabat dalam sebuah pernyataan.

Pesawat itu, jet Boeing 737-800, dilaporkan membawa dua penumpang berkebangsaan Thailand dan sisanya diyakini warga Korea Selatan.

Kecelakaan itu merupakan kecelakaan fatal pertama dalam sejarah Jeju Air, salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar Korea Selatan, yang didirikan pada tahun 2005.

Pada bulan Agustus 2007, sebuah pesawat Bombardier Q400 yang dioperasikan oleh Jeju Air yang membawa 74 penumpang keluar dari landasan pacu karena angin kencang di bandara selatan Busan-Gimhae, yang mengakibatkan belasan orang terluka.

Para ahli mengatakan bahwa industri penerbangan Korea Selatan memiliki rekam jejak yang solid dalam hal keselamatan.

Halaman
123