“Musim lalu juga kami punya Rezaldi dan Edo, kedua pemain ini bermain dengan bagus, jadi dia (Zalnando) tidak bisa mendapatkan kesempatan bermain. Dia juga tidak bisa tampil di posisi yang lain,” tutur Hodak. 

Musim ini, Zalnando tampak menikmati permainannya bersama PSIS. 

Ia tampil dalam 12 pertandingan dengan tujuh di antaranya sebagai starter. Ia secara total mencatat 706 menit bermain. 

“Sekarang Rezaldi cedera, dia akan absen hingga beberapa bulan, dan karena itu kami akan membawa Zalnando kembali,” papar Hodak. 

Situasi ini mirip seperti apa yang dialami Tyronne del Pino musim lalu, ketika ia baru kembali sembuh dari cedera tendon achilles dan dipinjamkan ke klub asal Thailand, Ratchaburi FC. 

Peminjaman ke Ratchaburi FC, bukanlah cara Persib menyingkirkan Tyronne. 
Klub justru ingin sang pemain mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak. 

Terbukti periode bersama Ratchaburi FC memberi dampak positif buat Tyronne yang kini jadi pemain tersubur Persib di Liga 1 2024-2025. 

“Ini sama seperti musim lalu, orang-orang bicara soal Tyronne. Di musim lalu, Tyronne cedera selama enam bulan dan saat dia kembali, dia belum siap,” tutur Hodak. 

“Dia lalu pergi ke Thailand dan ketika dia memilih bertahan, semuanya terkejut. Dia bertanya pada saya, 'Apakah yakin akan memainkan saya?' dan saya memainkannya,” ucap pelatih 53 tahun ini.  

“Kini, hal yang sama dimiliki Zalnando. Bagus juga untuk tetap membuat Edo berada dalam tekanan,” tutur Hodak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zalnando Pulang ke Persib, Bojan Hodak Ingat Kebangkitan Tyronne"