Sinyal dari sensor biasanya lemah dan perlu diproses menggunakan:
Amplifier: Untuk memperkuat sinyal yang dihasilkan sensor.
ADC (Analog-to-Digital Converter): Untuk mengubah sinyal analog menjadi digital jika diperlukan.
Pengontrol Mikro: Seperti Arduino atau mikrokontroler lainnya, untuk membaca dan memproses data dari sensor.
4. Penentuan Kondisi (Logika atau Algoritma)
Data yang diperoleh dari sensor kemudian dibandingkan dengan batasan yang telah ditentukan (threshold) atau diproses menggunakan algoritma tertentu untuk menentukan masukan:
Contoh 1: Sensor suhu mengirimkan data suhu 30°C. Jika threshold ditentukan pada 25°C, maka sistem akan menyimpulkan bahwa suhu tinggi.
Contoh 2: Sensor cahaya mendeteksi intensitas cahaya rendah. Sistem dapat memutuskan untuk menyalakan LED sebagai respons.
Baca juga: Kunci Jawaban Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 10 SMA/MA Bab 4: Ayo Cek Pemahaman Nomor 3 4 Halaman 143
Contoh Penggunaan Sensor dengan LED
Sensor dan LED sering digunakan bersama untuk menghasilkan indikator tertentu:
Sensor Cahaya (LDR) untuk Mengontrol LED: Jika sensor mendeteksi gelap, sistem menyalakan LED sebagai lampu otomatis.
Sensor Suhu dengan LED Indikator: Sensor suhu mendeteksi suhu tinggi (>50°C) dan menyalakan LED merah sebagai peringatan.
Jika suhu normal, LED hijau menyala.
Sensor Gerakan untuk Penerangan Otomatis: Sensor PIR mendeteksi gerakan manusia di ruangan gelap, lalu menyalakan LED.
Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, pastikan siswa mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Sebelas Maret/Ni Putu Marcilla)
Baca berita menarik lainnya di Google News.