Terbukti, Shin Tae-yong berhasil mengangkat peringkat Timnas Indonesia dari urutan ke-173 menjadi urutan ke-124 di ranking FIFA.
Kiprahnya sebagai pelatih sepak bola cukup panjang.
Pada tingkat Liga Nasional, Shin Tae-yong telah mencatatkan 53 kemenangan, 34 hasil imbang, dan 50 kekalahan dengan total 193 poin dari 137 pertandingan bersama tim yang diasuhnya.
Sementara itu, pada Kejuaraan/Piala Nasional, Shin Tae-yong telah membukukan 17 kemenangan, 8 hasil imbang, 6 kekalahan dengan total perolehan 59 poin selama 31 pertandingan.
Terakhir, rekam jejak Shin Tae-yong di ajang Internasional, yaitu 53 kemenangan, 21 hasil imbang, dan 32 kekalahan dengan total 180 poin dari 106 pertandingan.
Baca juga: PSSI Punya 3 Opsi Kandang Timnas Indonesia jika Lolos Semifinal ASEAN Cup, Tetap di Stadion Manahan?
Shin Tae-yong yang mengantongi Lisensi Pro Kontinental lebih menyukai skema formasi 3-4-3 untuk diimplementasikan pada timnya.
Namun, dalam beberapa pertandingan, Shin Tae-yong menggunakan skema formasi yang berbeda.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, mulanya Shin tae-yong juga menerapkan formasi 3-4-3 saat laga perdana Timnas Indonesia melawan Irak.
Akan tetapi, skema tersebut tidak berhasil dan Timnas Indonesia harus menerima kekalahan atas Irak dengan skor 2-0.
Shin Tae-yong pun lantas mengubah strateginya.
Ketika menghadapi Timnas Filipina, Shin Tae-yong mencoba menerapkan skema formasi 3-5-2.
Kemudian, pada laga berikutnya, Shin tae-yong kembali mengubah strateginya.
Shin Tae-yong cenderung menerapkan skema formasi 5-4-1 untuk menghadapi tim-tim tangguh di Asia.
Formasi tersebut diimplementasikan saat laga menghadapi Timnas Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan China.
Ketika Timnas Indonesia menggunakan formasi tersebut, skuad Garuda berhasil menahan tim lawan dengan 3 hasil imbang dan 1 kekalahan.