Terkini Internasional

Sepak Bola Berdarah di Guinea, 100 Orang Tewas saat Suporter Bentrok Imbas Keputusan Wasit

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bentrok suporter sepak bola di Nzerekore, Guinea, Afrika Barat, yang menewaskan setidaknya 100 orang, Minggu, 1 Desember 2024.

TRIBUNWOW.COM - Sebuah pertandingan sepak bola di kota Nzerekore, Guinea, Afrika Barat, berakhir dengan tragedi berdarah.

Laga yang mempertemukan tim Labe dan Nzerekore itu awalnya berjalan seru, hingga keputusan kontroversial dari wasit memicu protes satu di antara tim. 

Situasi memanas ketika suporter turun ke lapangan, dan bentrokan massal pun tak terhindarkan.

Kekacauan ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar. 

Dikutip dari AFP, menurut laporan dari rumah sakit setempat, puluhan orang tewas, namun seorang dokter yang menangani langsung korban memperkirakan jumlahnya mencapai 100 orang. 

Ia menggambarkan situasi mengerikan di rumah sakit, di mana jasad korban berjejer hingga memenuhi lorong-lorong karena kamar mayat yang telah penuh.

Baca juga: Bobotoh Ingat Sinthaweechai? Eks Kiper Persib Bandung Jadi Pelatih di Liga Thailand

"Jasad manusia berjejer sejauh mata memandang di rumah sakit. Lainnya tergeletak di lantai lorong-lorong. Kamar mayat penuh," kata dokter yang meminta tidak disebutkan namanya karena tak berwenang berbicara ke media.

Perdana Menteri Bah Oury dari Guinea mengutuk kekerasan tersebut dalam sebuah pernyataan pada X pada Minggu.

“Pemerintah menyesalkan insiden yang merusak pertandingan sepak bola antara tim Labe dan Nzerekore sore ini di Nzerekore,” kata Oury.

Menurutnya, pemerintah mengimbau agar tetap tenang agar rumah sakit dapat memberikan bantuan medis kepada korban luka tanpa gangguan. 

“Agar layanan rumah sakit tidak terhambat dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban luka,” kata Oury.

Pemerintah Guinea menyayangkan insiden yang mencoreng pertandingan tersebut.

Pertandingan ini sebenarnya untuk menghormati pemimpin junta militer Guinea, Mamadi Doumbouya. 

Baca juga: Sosok Anak Jakarta yang Kans Nganggur 2 Bulan Lagi, Persija Jakarta Minat Bawa Pulang?

Dia berkuasa setelah merebut kekuasaan dalam kudeta 2021 dan mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden. 

Turnamen semacam itu marak digelar di Guinea seiring ambisi Doumbouya maju ke pemilihan presiden yang rencananya bakal digelar tahun depan.

Halaman
12