TRIBUNWOW.COM - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mendapatkan sorotan dari eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal ini terkait pernyataan Ridwan Kamil yang menyatakan siap untuk lanjut ke putaran kedua Pilkada Jakarta.
Anies Baswedan menyinggung padahal sebelum pemilihan berlangsung, Ridwan Kamil yakin jika Pilkada berlangsung satu putaran.
Baca juga: Gibran Tak Hanya Bagikan Bantuan Tas Biru yang Viral untuk Korban Banjir dan Pelajar di Jaktim
"Sekarang unik, di awal yang satu (Ridwan Kamil-Suswono) kepengin satu putaran, yang satu pengin dua putaran," ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
Anies pun optimistis Pilkada Jakarta 2024 berakhir satu putaran dengan dimenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
"Sekarang kita melihat ini kayaknya satu putaran selesai," ujarnya.
Keyakinan Anies didasari hasil real count atau hitung nyata Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
"Saya yakin dengan angka 50,7 persen (menang satu putaran), itu 100 persen di KPU," ucap Anies.
"Masa saya enggak percaya sama KPU. Masa saya bilang, 'Woi KPU, kelihatannya angka Anda enggak benar', enggak dong. Saya percaya dengan KPU. KPU-nya bilang 50,7 persen tabulasi dia, ya itu yang kita percayai," kata Anies.
Baca juga: Viral Bantuan Wapres Gibran untuk Korban Banjir Jaktim, Era Anies Baswedan Tuliskan APBD Pemprov
Anies menyebut, hasil dari sekitar 14.000 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta sudah dihitung.
Jika penghitungan sudah mencapai 100 persen, menurut dia, perolehan suara Pramono-Rano tak akan banyak berubah dari hasil real count.
"14.000 TPS dalam waktu 24 jam sudah ditabulasi, karena ini Jakarta yang akses informasinya begitu cepat. Jadi, kalau sudah terhitung seperti sekarang, 50,7 persen, ya 50,7 persen mau diapain lagi," ungkap Anies.
Anies juga menyebut, data tersebut sulit diubah jika masyarakat turut mengawasi tahapan penghitungan suara.
Sebab, pengawasan bisa mempersempit ruang intervensi.
"Mungkin kita punya pengalaman di berbagai tempat ada intervensi, ya diawasi saja ini. Kalau ini diawasi, seharusnya ini enggak berubah. Toh ini sudah real count, bukan," pungkas dia.