σ= Tegangan (Pa)
F = Gaya yang diterapkan pada baut (N)
A = Luas penampang baut (m⊃2;)
2. Kekuatan Tarik Bahan (Ultimate Tensile Strength)
Setelah mengetahui tegangan pada baut, kita dapat membandingkan nilai tegangan tersebut dengan kekuatan tarik bahan dari baut yang dipilih.
Kekuatan tarik ini adalah kekuatan maksimum yang bisa ditahan oleh bahan sebelum mengalami kerusakan.
Untuk bahan dengan kekuatan tarik σuts, jika tegangan melebihi σuts, maka baut tersebut bisa patah.
3. Gaya Gantung (Shear Force)
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Ekonomi untuk Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka Asesmen Uraian Halaman 37 38
Jika baut digunakan untuk menahan beban yang menyebabkan gaya geser, kita perlu menghitung gaya geser (shear) pada baut.
Gaya geser dapat dihitung dengan rumus: τ = A : F
Di mana:
τ = Tegangan geser (Pa)
F = Gaya geser (N)
A = Luas penampang yang menerima gaya geser (m⊃2;)
Untuk memastikan baut dapat menahan gaya geser tersebut, kita bandingkan dengan kekuatan geser dari material baut.