Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi

Kondisi Keluarga Sopir Truk yang Kecelakaan di Cipularang Jadi Sorotan, Pilu Tinggal di Gubuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik kecelakaan maut di Tol Cipularang, Senin (11/11/2024) - Rouf (43) sopir truk yang diduga jadi penyebab kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (11/11/2024).

Tunah menceritakan tiga bulan sebelum kecelakaan terjadi, Rouf suaminya sempat memperbaiki truk yang mengalami rem blong di Tol Cipularang KM 92.

Kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi, Senin (11/11/2024) (Istimewa)

"Suami saya sempat benerin truknya sendiri," kata Tunah.

Ia juga menceritakan kardus yang dibawanya tersebut rencananya akan diantarkan ke pabrik kertas di kawasan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. 

Sementara itu Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah menjelaskan beruntun yang diakibatkan kendaraan truk trailer Hino bernomor polisi B 9440 JIN yang dikemudikan Rouf tersebut.

AKBP Lilik Andriansyah mengungkap Saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga kurang antisipasi menabrak beberapa kendaraan yang melaju pelan karena sedang terjadi antrean.

"Tiba di TKP saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga pengemudi kurang antisipasi selanjutnya menabrak beberapa kendaraan yang sedang melaju pelan karena sedang terjadi antrean," ucapnya.

Kesalahan Fatal Sopir Truk

Belakangan terungkap pemicu sopir truk mengalami kecelakaan itu karena kesalahan fatal sebelum tabrakan terjadi.

Kepolisian mengungkap kesalahan fatal dilakukan sopir truk itu sebelum tabrakan beruntun terjadi.

Kendati sopir truk masih belum bisa dimintai keterangan, pihak kepolisian telah punya sedikit gambaran perihal penyebab kecelakaan maut tersebut.

Ada dua kesalahan fatal yang disinyalir dilakukan Rouf selaku sopir truk sehingga memicu tabrakan beruntun di Tol Cipularang.

Pertama, polisi menemukan fakta mengejutkan di TKP yakni posisi persneling truk ada di gigi 4.

Padahal saat itu kondisi truk sedang berada di jalanan menurun.

Fakta pertama itu dibeberkan Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.

"Kita tadi ke TKP, di situ turunan 5 km sampai TKP. Didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4 artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan," pungkas Irjen Aan Suhanan.

Halaman
123