Gebrakan Maruarar Sirait

DPRD DKI Puji Maruarar Sirait soal Penurunan Tarif Sewa Rusun, Disebut Sangat Membantu Masyarakat

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024). Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan Pemprov DKI Jakarta menuai pujian, terkait kebijakan penurunan tarif sewa rumah susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan Pemprov DKI Jakarta menuai pujian, terkait kebijakan penurunan tarif sewa rumah susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan.

Diketahui, tarif Rusun Pasar Rumput awalnya berada di kisaran Rp 3,5 juta per bulan.

Jumlah sebanyak itu tentu cukup sulit dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Namun, kini tarif rusun diturunkan secara drastis, menjadi dari Rp 1,1 juta hingga termahal Rp 2,25 juta per bulan.

Menurut Pimpinan DPRD DKI Jakarta, dengan tarif baru ini, masyarakat menengah ke bawah tentu lebih bisa mendapatkan hunian layak dengan harga terjangkau.

Baca juga: Bukan Bagi-bagi Proyek, Maruarar Sirait Jelaskan Keterlibatan Konglomerat di Program 3 Juta Rumah

"Tentu saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pak Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan Pak Pj Gubernur Teguh Setyabudi, karena memberikan harapan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah untuk dapat tinggal di rumah yang layak huni," kata Rany kepada Warta Kota pada Selasa (5/11/2024).

Rany mengatakan, harapan masyarakat menengah ke bawah untuk menghuni tempat tinggal layak bisa semakin besar dengan kebijakan ini.

Kata Rany, persoalan biaya sewa merupakan hal utama bagi warga yang ingin memiliki hunian layak tersebut.

"Jadi yang penting warga Jakarta bisa punya tempat tinggal yang layak. Sekarang kalau mau punya rumah layak huni, lahannya terbatas, harganya mahal, beli tanah dan bangun rumah kan double cost," jelasnya.

Rany memperkirakan, biaya sewa yang murah ini bisa saja berdampak bagi keuangan perseroan daerah atau Pemprov DKI Jakarta.

Namun dia meyakini, dengan anggaran besar yang dimiliki daerah mencapai puluhan triliun rupiah, persoalan ini bisa teratasi.

"Bisa saja mungkin berdampak (bagi keuangan) tapi InsyaAllah saya optimis akan ke arah yang baik, toh selama ini Rusun yang dimaksud dengan tarif tinggi tapi juga mangkrak karena biasa sewa yang tidak terjangkau," tuturnya.

Rany menyetujui Rusun Pasar Rumput segera diisi setelah dua tahun kosong.

Harapannya, selain memiliki hunian layak, masyarakat juga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk, seperti di kawasan kumuh dan miskin.

"Siapapun yang masuk kriteria boleh mendaftar. Tentunya lewat verifikasi ya, dengan harga yang cukup reasonable dari sebelumnya. Daripada kosong, tidak terpakai, mending digunakan untuk yang membutuhkan," ucap Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.

Halaman
12