TRIBUNWOW.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Marurar Sirait kini menjadi sorotan publik usai aksinya gebrak meja viral di media sosial.
Aksi gebrak meja itu dilakukan Maruarar Sirait saat menggelar rapat internal Kementrian PKP, Selasa (29/10/2024).
Dalam tayangan video yang beredar, Maruarar Sirait memang terlihat marah.
Kemarahan Maruarar Sirait itu dipicu lantaran lambatnya birokrasi di kementriannya dalam menangani surat penting terkait isu strategis.
Baca juga: Detik-Detik Menteri PKP Maruarar Sirait Gebrak Meja saat Rapat: Emosi Birokrasi Lelet
Maruarar Sirait tampak frustrasi akibat keterlambatan pengiriman surat kepada Jaksa Agung, ST Burhanuddin.
Ia pun beberapa kali menggebrak meja dan mengepalkan tangan.
Maruarar Sirait juga mengungkapkan kekecewaannya karena surat untuk Jaksa Agung ST Burhanuddin yang sudah ditandatangani sejak 22 Oktober 2024 baru sampai pada 28 Oktober.
"Ngeri enggak bu, pantes Jaksa Agung belum terima. Mengerikan birokrasi kita. Menteri tanda tangan tanggal 22, baru sampai di sana tanggal 28. Ya bagaimana (surat yang lain), surat menteri saja begitu kok," kata Maruarar sambil menggebrak meja dalam rapat internal tersebut.
Menurut Maruara Sirait, dalam acara pembekalan menteri di Akmil yang berlangsung di Magelang, Jawa Tengah, Jaksa Agung mengonfirmasi bahwa pihaknya belum menerima surat yang dimaksud.
Maruarar Sirait mengaku malu kepada Jaksa Agung karena surat yang dimaksud belum tersampaikan.
Adapun surat tersebut merupakan dokumen penting yang membahas mengenai tanah dan lahan sitaan yang dimiliki oleh para koruptor.
Baca juga: Fakta Viral Baliho Ridwan Kamil Pakai Jersey Persib Dukung Persija, Timses: Upaya Black Campaign
Maruarar Sirait menyoroti betapa krusialnya kecepatan dalam komunikasi dan pengiriman dokumen di dalam birokrasi.
Keterlambatan pengiriman surat itu bisa berdampak besar terhadap penanganan kasus-kasus korupsi di negeri ini.
Merujuk pada hal tersebut, Maruarar Sirait mengaku siap menggunakan dana pribadinya untuk kepentingan birokrasi dalam kemenntriannya.
Ia siap meminta sekretaris dari luar Kementrian PKP apabila jajarannya tidak bekerja dengan benar.
"Kalau bapak ada kekurangan peralatan atau apa biar saya beli pakai uang pribadi saya nggak apa-apa. Negara ini sudah terlalu baik buat saya. Kalau kita hambatannya, kendalanya, fasilitas, nggak ada duit, pakai duit saya. Kan saya nggak korupsi," tegasnya.
Melihat amarah Maruarar Sirait itu, jajarannya menunduk.
Maruarar Sirait juga mengaku dirinya tak takut marah-marah meski pun situasi rapat internal tersebut disiarkan langsung melalui kanal Youtube Kementrian PKP.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Diponegoro/Suci Nur Aini)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News