TRIBUNWOW.COM - Fakta baru Supriyani, seorang guru honorer SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang dilaporkan karena dugaan penganiayaan terhadap siswanya.
Nasib pilu tengah dialami Supriyani setelah dilaporkan orang tua murid atas kasus kekerasan terhadap anak.
Ayah korban bernama Aipda WH menjabat sebagai Kanit Intelkam Polsek Baito.
Baca juga: 3 Fakta Viral Oknum Guru Honorer di Konawe Diduga Aniaya Anak Polisi, Kronologi hingga Kata Pakar
Dalam proses penyelidikan, Supriyani dipaksa mengaku telah memukul siswa menggunakan sapu.
Kini, Supriyani berstatus tersangka dan telah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan.
Diketahui, Supriyani sudah 16 tahun menjadi guru honorer.
Berdasarkan kesaksian rekan kerjanya, gaji Supriyani hanya Rp300 ribu per bulan.
Supriyani tinggal di sebuah rumah sederhana di Kabupaten Konawe Selatan.
Tetangga Supriyani, Suyatni (57), mengatakan wanita berusia 38 tahun itu mencari tambahan biaya dengan berkebun.
Selama ini, Supriyani jarang bersosialisai karena sibuk bekerja.
“Dia hanya mengajar, setelah itu pulang langsung ke kebun,” tuturnya.
Suyatni mengaku tak pernah melihat Supriyani melakukan kekerasan ke anak.
“Tidak pernah, (memukul) itu anak-anaknya kalau main hujan dia hanya tegur,” sambungnya.
Baca juga: Viral Sosok Guru Honorer di Sukabumi Jadi Pemulung Sepulang Ngajar, Ngaku Terdesak Kebutuhan
Kondisi ekonomi Supriyani pas-pasan karena suaminya hanya bekerja serabutan.
“Suaminya kadang di kebun, kadang kerja bengkel, kadang juga ikut kerja bangunan,” tuturnya.