Mengingat, Timnas Indonesia sudah bertandang ke markas Bahrain, yang akhirnya membuat Shin Tae-yong meminta The Reds menjalani hal yang sama.
"Jadi, itu memang sesuai saja. Kami datang bertandang ke mereka, mereka pun juga harus bertandang ke rumah kami," pungkas Shin Tae-yong.
Baca juga: Profil Ivar Jenner: Gelandang Timnas Indonesia yang Kena Akumulasi Kartu Kuning, Absen Lawan Jepang
Media Malaysia Ikut Kecam Bahrain yang Takut Bertandang ke Timnas Indonesia
Satu pihak yang mengecam permintaan Bahrain untuk melawan Timnas Indonesia kelak ialah sebuah media Malaysia bernama @833footballmys.
Lewat Instagram @833footballmys, media Malaysia tersebut menilai Bahrain terlalu cupu dibandingkan kiprah tim Negeri Jiran saat bertandang ke markas Timnas Indonesia.
"BAHRAIN belum kenal lagi bola sepak Asia Tenggara," tulis media Malaysia tersebut.
Lewat unggahannya, media Malaysia tersebut juga membeberkan bahwa tim Harimau Malaya pernah mendapat beberapa teror dari fans Timnas Indonesia, namun tetap bertandang ke markas skuad Garuda.
"Indonesia pernah mencaci malaysia. Indonesia pernah koyakkan bendera malaysia/bakar. Indonesia juga pernah baling suar semasa menentang malaysia. Dan malaysia masih berani datang ke gbk untuk melawan match," lanjut @833footballmys.
Pernyataan Bahrain tersebut juga disindir oleh @833footballmys.
"So, why bahrain people scared to come GBK?," lanjut akun media Malaysia tersebut.
FIFA dan AFC pun belum mengeluarkan respons terkait permintaan dari Bahrain untuk memindahkan venue laga melawan Timnas Indonesia.
Baca juga: Beda Nasib 2 Persija Sepulang Bela Timnas Indonesia, 1 Dipuja dan Didorong Abroad, 1 Banjir Cacian
Isi Permintaan Bahrain tentang Laga Melawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Berikut ini isi tuntutan federasi Bahrain kepada FIFA dan AFC:
1. Asosiasi Sepak Bola Bahrain menyatakan kecaman yang kuat terhadap perilaku tidak bertanggung jawab dari para penggemar tim nasional Indonesia melalui dunia maya.
Situs web asosiasi, akun media sosial, dan sistem korespondensi elektronik telah menjadi sasaran serangan berupa penghinaan, fitnah, ancaman, dan upaya peretasan dalam langkah yang sepenuhnya tidak dapat diterima yang tidak mencerminkan tujuan mulia olahraga secara umum, dan sepak bola secara khusus, dalam menyatukan orang-orang dari seluruh dunia; terutama karena komentar ofensif yang dialami oleh akun dan situs web asosiasi, selain akun pemain tim nasional dan penggemar Bahrain, sama sekali tidak berkaitan dengan norma-norma olahraga.
Menyusul hal ini, asosiasi menyatakan ketidakpuasan mendalam terhadap kampanye yang mengganggu dan tidak dapat diterima, karena hal ini tidak sesuai dengan prinsip, nilai, dan norma-norma Islam, serta tidak mencerminkan kemajuan atau perkembangan negara-negara.