Terkini Internasional

Jaminan Pidana Ditolak, 200 Dakwaan Terbaru Dilayangkan ke P Diddy

Penulis: ElfanNugg
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Sean 'Diddy' Combs atau P Diddy. Terbaru, P Diddy didakwa atas tuduhan perdagangan seks, pemerasan, dan prostitusi, serta menghadapi puluhan tuduhan baru.

TRIBUNWOW.COM - Rapper sekaligus produser rekaman Amerika Serikat, Sean Combs atau yang dikenal sebagai Diddy, kini menghadapi gelombang tuntutan hukum dari wanita yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual.

Pemenang Grammy tiga kali itu kini harus menjalani persidangan pidana setelah jaminannya sebesar $50 juta atau setara dengan Rp 780 miliar ditolak.

Sejak penangkapannya, lebih banyak tuduhan, termasuk rudapaksa, dan 200 gugatan baru telah muncul. 

DilansirTribunWow.com dari news.sky.com, P Diddy atau Puff Daddy - telah ditolak jaminannya setelah mengaku tidak bersalah atas tiga tuduhan kejahatan.

Tuduhan tersebut, yang dibantah Combs, muncul setelah rapper dan maestro musik itu ditangkap di sebuah hotel di New York pada Senin (16/9/2024).

Baca juga: 6 Fakta Kisah Diddy Freak Off Party dan Ribuan Baby Oil, Kini Bakal Dijadikan Dokumenter Netflix

Apa Saja Tuduhannya?

Kasus-kasus tersebut terkait dengan perdagangan seks, kepemilikan narkoba, dan pelanggaran senjata api.

Secara khusus, ada tiga tuduhan yang diuraikan oleh Distrik Selatan New York (SDNY) dalam dakwaan hukum:

- Konspirasi pemerasan
- Perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan, atau paksaan
- Transportasi untuk melakukan prostitusi

Konspirasi pemerasan dapat dihukum seumur hidup, sedangkan perdagangan seks dengan kekerasan atau paksaan juga memiliki hukuman maksimal seumur hidup dengan minimum 15 tahun, dan transportasi untuk prostitusi maksimal 10 tahun.

Dakwaan terhadap Combs menyebutkan bahwa ia telah melakukan kekerasan dan mengancam wanita untuk memenuhi hasrat seksualnya sejak 2008.

Pria berusia 54 tahun itu dituduh memanfaatkan karyawan dan pengaruhnya di industri musik untuk menciptakan "perusahaan kriminal" yang terlibat dalam berbagai kejahatan, termasuk perdagangan seks dan penghalangan keadilan.

Detail dari Pesta "Freak-Off"

Diddy membujuk para korban perempuan dan pekerja seks laki-laki untuk melakukan hubungan intim dengan menggunakan narkoba, yang dijuluki "freak off".

Jaksa menduga para korban diberi zat-zat terlarang selama acara yang berlangsung berhari-hari untuk membuat mereka "taat dan patuh," di mana Diddy kemudian menjadikan mereka sasaran "penyiksaan fisik, emosional, dan verbal" untuk membuat mereka terlibat.

Baca juga: P Diddy: Sisi Gelap Hiburan Amerika, Inilah Deretan Kasus Kontroversial sang Rapper yang Mengejutkan

Dikatakan bahwa Diddy dan korbannya sangat kelelahan setelah sesi tersebut yang terkadang berlangsung berhari-hari.

Sehingga mereka biasanya menerima cairan infus untuk memulihkan diri dari aktivitas fisik dan penggunaan narkoba.

Sekitar 1.000 botol baby oil dan pelumas disita dari rumah Combs di Miami dan Los Angeles saat digerebek pada bulan Maret.

Ia juga mengklaim Diddy dan anggota bisnisnya "terlibat dalam tindakan kekerasan, ancaman kekerasan, ancaman kerugian finansial dan reputasi, dan pelecehan verbal," termasuk penculikan dan pembakaran ketika para saksi atas dugaan pelecehannya mengancam otoritas atau reputasinya.

Lalu Bagaimana dengan Pembelaan P Diddy dan Pengacaranya?

Diddy mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan yang dilayangkan padanya.

Setelah penangkapan Diddy, pengacaranya, Marc Agnifilo mengatakan dia "kecewa" dengan tuntutan yang dilayangkan pada kliennya Kantor Kejaksaan AS.

Marc Agnifilo menilai penuntutan ini tidak adil terhadap Diddy.

"Diddy adalah orang yang tidak sempurna, tetapi bukan seorang penjahat," ujarnya.

Pengacaranya menyatakan bahwa Diddy dinyatakan sangat kooperatif dalam penyelidikan ini dan secara sukarela pindah ke New York minggu lalu untuk mengantisipasi tuduhan tersebut.

Ia meminta agar penilaian ditunda sampai semua fakta tersedia, dengan menegaskan bahwa ini adalah salah dan Diddy tidak punya sesuatu untuk disembunyikan, serta bertekad ingin membersihkan namanya di pengadilan.

Lantas Mengapa Jaminan Diddy Ditolak?

Pengacara Diddy menawarkan paket jaminan sebesar Rp 780 miliar sebagai imbalan agar dia ditempatkan dalam tahanan rumah di rumahnya di Florida, dengan pemantauan GPS dan pembatasan ketat terhadap pengunjung.

Dalam upaya untuk menahannya, jaksa Emily Johnson mengatakan kepada hakim bahwa Diddy punya sejarah panjang mengintimidasi baik penuduh maupun saksi atas dugaan penganiayaan yang dilakukannya.

Pada Senin (30/9/2024), pengacara Diddy mengajukan pemberitahuan banding agar dia dibebaskan dari tahanan rumah, yang kemudian ditolak lagi.

Bagaimana Akhir Kasus Ini dan Apa yang Akan Terjadi Pada P.Diddy?

Diddy akan kembali ke pengadilan untuk konferensi status pada Rabu (9/10/2024), saat itulah tanggal persidangan diharapkan akan ditetapkan.

Dia ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan, Brooklyn, di mana dia akan tetap ditahan hingga persidangan dimulai.

Jaksa mengatakan penyelidikan terhadap dugaan kegiatan kriminal Diddy masih berlangsung.

Mereka mengatakan telah mewawancarai lebih dari 50 korban dan saksi atas dugaan penganiayaan yang dilakukan Diddy, namun mereka berharap lebih banyak orang bersaksi dan akan menyampaikan cerita mereka.

Jaksa AS di Manhattan Damian Williams mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ia akan membeberkan yang sebenar-benarnya di meja pengadilan. 

Ia juga menambahkan "penyelidikan kami sangat aktif dan serius dan akan masih terus berlanjut."

(Magang TribunWow.com/Ni Putu Marcilla)

Baca berita menarik lainnya di Google News.