Dikatakan bahwa Diddy dan korbannya sangat kelelahan setelah sesi tersebut yang terkadang berlangsung berhari-hari.
Sehingga mereka biasanya menerima cairan infus untuk memulihkan diri dari aktivitas fisik dan penggunaan narkoba.
Sekitar 1.000 botol baby oil dan pelumas disita dari rumah Combs di Miami dan Los Angeles saat digerebek pada bulan Maret.
Ia juga mengklaim Diddy dan anggota bisnisnya "terlibat dalam tindakan kekerasan, ancaman kekerasan, ancaman kerugian finansial dan reputasi, dan pelecehan verbal," termasuk penculikan dan pembakaran ketika para saksi atas dugaan pelecehannya mengancam otoritas atau reputasinya.
Lalu Bagaimana dengan Pembelaan P Diddy dan Pengacaranya?
Diddy mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan yang dilayangkan padanya.
Setelah penangkapan Diddy, pengacaranya, Marc Agnifilo mengatakan dia "kecewa" dengan tuntutan yang dilayangkan pada kliennya Kantor Kejaksaan AS.
Marc Agnifilo menilai penuntutan ini tidak adil terhadap Diddy.
"Diddy adalah orang yang tidak sempurna, tetapi bukan seorang penjahat," ujarnya.
Pengacaranya menyatakan bahwa Diddy dinyatakan sangat kooperatif dalam penyelidikan ini dan secara sukarela pindah ke New York minggu lalu untuk mengantisipasi tuduhan tersebut.
Ia meminta agar penilaian ditunda sampai semua fakta tersedia, dengan menegaskan bahwa ini adalah salah dan Diddy tidak punya sesuatu untuk disembunyikan, serta bertekad ingin membersihkan namanya di pengadilan.
Lantas Mengapa Jaminan Diddy Ditolak?
Pengacara Diddy menawarkan paket jaminan sebesar Rp 780 miliar sebagai imbalan agar dia ditempatkan dalam tahanan rumah di rumahnya di Florida, dengan pemantauan GPS dan pembatasan ketat terhadap pengunjung.
Dalam upaya untuk menahannya, jaksa Emily Johnson mengatakan kepada hakim bahwa Diddy punya sejarah panjang mengintimidasi baik penuduh maupun saksi atas dugaan penganiayaan yang dilakukannya.
Pada Senin (30/9/2024), pengacara Diddy mengajukan pemberitahuan banding agar dia dibebaskan dari tahanan rumah, yang kemudian ditolak lagi.