Pihaknya juga masih memproses belajar mengajar untuk korban.
"Ini (proses belajarnya) sementara kita upayakan. Kita kerjasama dengan PPA dan lain sebagainya, tapi sampai saat ini dia masih siswa," tuturnya.
RB masih menerima saran dari pihak-pihak terkait soal masa depan korban.
Apakah korban masih bisa lulus atau tidak.
"Saran-saran itu kita pertimbangan dan kita akan bicarakan dengan para wakil kepala madrasah dan guru-guru, termasuk orang tua, saat ini kita masih mengumpulkan data," ucapnya
"Supaya betul-betul keputusannya terterima untuk semua kalangan," pungkasnya.
Korban Sudah Klarifikasi?
Beredar informasi bahwa korban sudah memberi klarifikasi terkait video syur tersebut.
Video itu tersebar luas di Facebook dan telah disukai ribuan kali.
Postingan yang mengatasnamakan siswi di Kabupaten Gorontalo itu pun menjadi viral.
Pihak kepolisian pun buka suara terkait beredarnya video klarifikasi dari si korban.
Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (Kadis PPA) Gorontalo, Yana Yanti Sulaeman mengatakan bahwa korban sudah tak lagi memegang hanphone.
Bisa dipastikan bahwa video klarifikasi yang mengatasnamakan korban adalah hoax alias palsu.
"Korban saat ini tidak pegang HP," kata Yana Yanti Sulaeman dikutip TribunWow.com dari TribunGorontalo.com, Minggu (29/9/2024).
Keluarga korban pun menyebut bahwa yang bersangkutan tidak pernah membuat klarifikasi.